Lihat ke Halaman Asli

Cut Aida Rusyiyah

Psikolog dan Penulis

Apakah Perbedaan Stres dan Depresi?

Diperbarui: 14 Mei 2023   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.freepik.com/

Selama ini pada umumnya beberapa dari kita mungkin salah dalam memahami istilah stres dan depresi, mungkin juga seringkali salah dalam pemakaian istilah sehari-hari.

Mari kita lihat bersama apakah ada perbedaan dari kedua istilah tersebut atau mungkinkah mereka memang memiliki arti yang berbeda.

Stres dan depresi adalah dua kondisi psikologis yang sering disalahartikan sebagai hal yang sama. Keduanya memang terkait dengan kesehatan mental dan terkadang gejalanya tumpang tindih, namun sebenarnya masing-masing memiliki perbedaan yang signifikan. Stres adalah respons tubuh terhadap situasi yang menuntut, sedangkan depresi adalah kondisi mental yang menyebabkan seseorang merasa sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya mereka sukai.

Stres adalah respons tubuh terhadap situasi yang memerlukan penyesuaian atau tindakan dari individu. Situasi yang menuntut ini bisa berupa situasi yang menyenangkan, seperti menikmati liburan atau acara keluarga besar, namun bisa juga berupa situasi yang lain yang menimbulkan perasaan tidak nyaman, seperti kehilangan pekerjaan atau sakit yang parah.

 Dalam situasi seperti itu tubuh akan merespons dengan meningkatkan kadar hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin yang kemudian menyebabkan perubahan pada denyut jantung, pernapasan, dan sirkulasi darah. Reaksi tubuh ini pada umumnya bersifat sementara dan tidak berbahaya, namun jika stres terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama, maka dapat memicu kondisi medis lain, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau masalah kesehatan mental.

Sedangkan depresi adalah kondisi psikologis yang kompleks yang disebabkan oleh ketidakseimbangan zat kimia di otak yang mempengaruhi hormon dan memunculkan perasaan sedih, kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari, merasa tidak berdaya, merasa terisolasi dari lingkungan, putus asa sehingga tidak lagi menikmati kehidupannya. Depresi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kejadian traumatis, masalah kesehatan fisik, kecenderungan genetik, penyalahgunaan alkohol atau narkotika. 

Perbedaan utama antara stres dan depresi adalah sifat kondisi tersebut. Stres umumnya bersifat sementara dan muncul sebagai respons tubuh terhadap suatu situasi yang menuntut, dan akan hilang jika stressornya hilang sedangkan depresi lebih kompleks dan kronis sehingga depresi yang berat akan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari dan memerlukan perawatan medis yang serius.

Dalam ilmu psikologi, stres dan depresi juga memiliki perbedaan dalam gejala dan dampaknya pada individu. Gejala stres meliputi gelisah, sakit kepala, gangguan tidur, dan peningkatan iritabilitas, dll. Sementara gejala depresi meliputi perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya dinikmati, dan hilangnya semangat hidup, dll. Depresi akan sangat memengaruhi kehidupan sosial dan pekerjaan seseorang, menyebabkan kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain, dan mengganggu kinerja sehari-hari.

Perbedaan lain antara stres dan depresi adalah penanganannya. Pengobatan stres umumnya dilakukan dengan cara mengatasi situasi yang menimbulkan stres, seperti melalui olahraga, meditasi, atau terapi perilaku kognitif. Sementara itu, pengobatan depresi biasanya melibatkan obat-obatan atau terapi psikologis, seperti terapi kognitif atau terapi interpersonal.

Selain itu, ada beberapa cara yang dapat membantu mengurangi stres dan mencegah terjadinya depresi, seperti:

  1. Menjaga kesehatan fisik, dengan berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan mengonsumsi makanan sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline