Undangan merah tergeletak di beranda rumah
Terukir namamu di dalamnya, tertulis untukku di sampulnya
Undangan merah dengan gambar bunga di setiap sisinya, diikat tali dari jerami
Kubuka dengan gamang, ada raga yang meradang
Kubaca dengan terbata, atma merana menabuh murka
Undangan merah, termaktub hari suci untuk dua hati yang kan berikrar janji
Di sana, ada cerita gembira. Di sini, luka hati tak terperi
Undangan merah, terkenang kita yang pernah berkelindan rasa
Untuk dua nama yang terpahat di Rasamala kala senja
Undangan merah berubah menjadi darah