Lihat ke Halaman Asli

Karyati

Belajar menjadi pembaca terbijak

Peran "Study Tour" dalam Dunia Pendidikan dan Kebudayaan

Diperbarui: 21 April 2018   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peran Study Tour dalam Dunia Pendikan dan Kebudayaan

Oleh

Karyati, S.Pd.

Memasuki semester 2 bidang kurikulum dalam dunia pendidikan disibukkan dengan berbagai macam agenda. Salah satu agenda tersebut ialah Study tour. Study tour merupakan metode pembelajaran yang dilaksanakan di luar ruangan. 

Kegiatan study tour ini selalu dirancang di masing-masing tingkatan pendidikan, baik pendidikan dasar maupun penididikan menengah. Menurut Roestiyah (2001) study tour atu karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar dan memperdalam pelajaran dengan melihat kenyataannya. 

Bentuk pembelajaran study tour jelas berbeda dari pembelajaran umumnya yang berkutat di dalam raungan atau kelas dengan menelaah teori-teori yang ada. Kegiatan study tour atau karya wisata ini dilaksanakan oleh peserta didik supaya peserta didik mengetahui dan mendengar secara langsung sejarah objek wisata yang dikunjunginya.

Keterlibatan peserta didik dengan objek wisata yang ada akan membuat peserta didik secara otomatis mendapatkan pengalaman yang menajubkan. Ilmu dan pengalaman baru yang didapatkan peserta didik pun akan dijadikan sebagai bekal bahwa betapa beragamnya ilmu yang harus dipelajari di dunia ini saat ini dan nanti.

Apabila dikaji dengan saksama, study tour tertuang dalam Peraturan Pemerintah No19 tahun 2005 pasal 19 bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan.

Berekreasi sambil belajar seperti halnya dengan peribahasa sambil menyelam minun air. Itulah peribahasa yang dapat dideskipsikan dari peran study tour bagi dunia pendidikan dan kebudayaan.

Pernyataan yang begitu indah berkaitan dengan kegiatan study tour atau karya wisata. Namun, pernyataan tersebut akan menjadi hambar jikalau seluruh elemen yang ada tidak dapat melaksanakan arti study tour seperti yang telah dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah.

Permasalahan yang kerap sekali muncul pada pelaksanaan study tour, yaitu hanya dianggap sebagai hiburan semata, me-refresh diri, bahkan dijadikan ajang komersial. Anggapan-anggapan yan seperti itu menginterpretasikan bahwa pelaku study tour tidak bisa menyukseskan pembelajaran dengan metode study tour atau karya wisata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline