Lihat ke Halaman Asli

Merencanakan Program BK di Sekolah

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Program bimbingan dan konseling harus direncanakan secara matang untuk jangka waktu yang ditentukan. Perencanaan program bimbingan dan konseling di sekolah perlu di persiapkan secara matang. Perancangan secara sistemis akan menghasilkan pada program yang terorganisis dan lebih mudah di pahami pada jangka waktu yang telah ditentukan. Kegiatan perencanaan sangat perlu dilakukan karena berkaitan langsung dengan program kerja dan evaluasi program bimbingan dan konseling. Untuk memonitoring kegiatan dan controlling terhadap program kerja perlu persiapan dan perencanaan yang matang dalam program bimbingan dan konseling di sekolah.

Persiapan yang harus dilakukan diantaranya: pertama, mempelajari kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi kemudian yang kedua, menyusun program kerja dari bimbingan dan konseling. Ketiga, menyediakan alat-alat fisik dan teknik dalam pelayanan program bimbingan dan konseling. Keempat menetapkan peralatan pribadi dan tugas beberapa divisi yang harus di laksanakan. Dan kelima, menyiapkan aktivitas-aktivitas mendukung program bimbingan dan konseling. Persiapan dalam perencanaan program bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk melanjutkan program bimbingan dan konseling selanjutnya.

Setelah persiapan diatas telah dilaksanakan, selanjutnya melangkah pada tahapan memetakan beberapa kebutuhan melalui Hierarchy of Need Abraham maslow. Seperti physiological needs diurutan paling bawah seperti kebutuhan makan, dan minum. Kemudian safety and security needs atau kebutuhan akan keamanan dan kenyamanan melangkah ke tahap selanjutnya social needs, self esteem need dan terakhir adalah self actualization need. Hirarki tersebut dijadikan salah satu instrumen bagi seorang konselor untuk memetakan program yang ada di sekolah. Langkah-langkah yang dilakukan setelah pemetaan siswa dan sekolah dengan cara menentukan karakteristik siswa yang diikuti dengan program-program kerja. Semisal, kebanyakan siswa disekolah masih berada pada tahap social need yang berarti guru BK harus menyesuaikan program kerja yang sesuai dengan kondisi siswa disekolah.

Menyusun program kerja yang ada di sekolah harus memperhatikan beberapa step agar program layanan dan konseling bisa berjalan secara maksimal. Pertama, identifikasi kebutuhan. Kebutuhan siswa dan kebutuhan dalam bimbingan dan konseling yang ada di sekolah. Kedua, pemeriksaan pelaksanaan kegiatan. Pemeriksaan atau dalam kata lain disebut pengawasan dalam pelaksanaan program kerja harus di rencanakan sebaik mungkin untuk mengawasi pelaksanaan program. Ketiga, aktivitas kecakapan dalam program pelayanan dan konseling. Kecakapan diperlukan dalam melakukan bimbingan dan konseling karena keluesan dalam menyelesaikan masalah dan merespon fenomena yang terjadi di sekolah. Keempat, aktivitas penilaian. Penilaian dalam bimbingan dan konseling perlu dilakukan sebagai instrument untuk menggali data dari konseli atau klien. Penilaian tersebut juga digunakan sebagai langkah awal untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh klien dengan menyesuaikan kondisi sekolah. Kegiatan diatas sangat membantu mewujudkan pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan kondusif untuk menyelesaikan permasalahan klien dalam hal ini peserta didik yang berada di lingkungan sekolah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline