Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Rekuiem untuk Sebuah Mimpi

Diperbarui: 14 November 2022   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pikiran| Dok Growth Center via Kompas.com 

Malam dingin;
Hujan badai;
Berdiriku masihlah tegak nan gagah.

Mata merah merona;
Banaspati melayang tinggi di langit hitam;
Siulan hatiku masihlah terdengar jelas.

Ruang sempit;
Hitam pekat tak bersekat;
Mataku melirik pelan ke arahnya.

Ilustrasi by @chilliest_ on Twitter

Gelombang suara;
Alunan indah perpisahan;
Tanganku tak cukup kuat untuk menggenggamnya.

Mimpi yang mati;
Janji yang tak pernah ditepati;
Hilang dalam hitam yang tak kenal mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline