Masih banyak negara di dunia ini yang masih mengalami ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender. Di Indonesia sendiri, meskipun telah ada perubahan yang signifikan dalam hal kesetaraan gender, namun masih terdapat banyak masalah yang membutuhkan penyelesaian.
Salah satu isu penting yang masih menjadi pembahasan adalah peran perempuan dalam masyarakat yang masih sering dianggap inferior dan tidak setara dengan laki-laki.
Patriarki yang telah tertanam dalam masyarakat membuat perempuan seringkali mengalami diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam hal pendidikan, pekerjaan, dan bahkan dalam keluarga. Namun, ada beberapa individu dan organisasi yang telah berjuang untuk mengubah paradigma patriarki ini.
Salah satu organisasi yang berjuang untuk mengatasi isu ini adalah Perkumpulan Mitra Wacana yang berlokasi di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mitra Wacana memiliki tujuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan mendorong kesetaraan gender di Indonesia. Melalui program-programnya, Mitra Wacana telah memberikan dukungan psikologis, jaringan dan pengetahuan kepada korban kekerasan dan mempromosikan kesadaran gender di masyarakat.
Selain itu, ada juga individu seperti Istiatun, mantan Komisioner Komisi Informasi DIY yang kini menjadi Ketua Dewan Pengurus Perkumpulan Mitra Wacana (2021-2025), yang telah membuktikan bahwa perempuan juga dapat berkontribusi besar dalam dunia ranah publik.
Istiatun, Perempuan Kelahiran Jawa Tengah ini memiliki pengalaman telah memimpin berbagai organisasi dan lembaga dengan sukses.
Akan tetapi, perjuangan menuju keadilan dan kesetaraan gender tidaklah mudah. Masih banyak individu dan kelompok yang mempertahankan paradigma-sistem patriarki yang telah ada selama ratusan tahun. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi kesadaran gender yang lebih luas di masyarakat.