Lihat ke Halaman Asli

Test Kejiwaan Harus Menanggalkan Baju?!

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kejadian ini terjadi beberapa tahun yang lalu.

Waktu itu, saya pergi ke salah satu rumah sakit swasta daerah nomor satu.

Tujuan saya adalah untuk mendapatkan legalitas atau bukti hitam di atas putih dari pihak yang berwenang, dalam hal ini yakni Instansi jasa kesehatan terpadu.

Legalitas itu sangat dipelukan untuk kelengkapan pendaftaran beasiswa ke sebuah perguruan tinggi bermutu.

Waktu itu, Saya hanya melakukan pemeriksaan fisik secara eksternal pada tubuh.

Yakni, pemeriksaan tanpa pemeriksaan laboratory atau uji klenis pada bagian tertentu.

Tetapi, pemeriksaan yang saya maksud itu berupa visualisasi langsung dan wawancara kesehatan psikologis personal dengan seorang Psikiater yang katanya bermutu.

Namun, anehnya dalam pemeriksaan itu, saya disuruh menanggalkan seluruh pakaian yang melekat di tubuh satu per satu.

Terang saja, saya kaget tak terkira dan merasa aneh dengan kejadian itu.

Ditambah lagi, sang psikiater ini berkarakter seperti dukun cabul palsu.

Akhirnya, keluarga saya melaporkan kejadian ini ke pihak manajemen rumah sakit dengan emosi yang memburu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline