Lihat ke Halaman Asli

Mitos dan Fakta tentang KDRT !!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_133806" align="aligncenter" width="500" caption="Jangan Biarkan Rumah Tangga Anda Tercerai-berai !"][/caption] Selama ini, masyarakat cenderung menganggap persoalan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) sebagai suatu persoalan pribadi (rahasia internal keluarga) yang “lumrah” terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Hal ini terjadi karena masyarakat meyakini berbagai mitos mengenai KDRT. Mitos tersebut menjadi semacam euphoria atau “tradisi” yang pasti selalu ada dalam kehidupan rumah tangga seseorang, baik kecil ataupun besar konflik yang terjadi dalam setiap momentum perselisihan/perbedaan pandangan. Padahal, sebenarnya mitos-mitos yang dipercayai oleh sebagian masyarakat tersebut, sangat bertentangan dengan fakta yang ada. Berikut ini adalah beberapa mitos dan fakta seputar masalah KDRT, sebagaimana dikutip dari majalah Hidayah Edisi 53 (Desember 2005), yakni sebagai berikut : MITOS 1. Isteri dipukul karena membantah, melawan suami, dan berbuat keslahan besar adalah hal yang “wajar” 2. KDRT hanya terjadi pada pasangan yang memulai perkawinan tanpa dasar saling cinta (dijodohkan) 3. KDRT hanya terjadi pada suami yang memiliki kelainan jiwa 4. KDRT hanya terjadi pada pasangan yang kondisi sosial ekonominya rendah 5. KDRT terjadi karena suami yang mabuk, kalah judi, gagal dalam pekerjaan, dan sebagainya 6. KDRT hanya dilakukan suami yang memang berperangai kasar 7. KDRT adalah persoalan perempuan Barat 8. KDRT hanya terjadi karena kedua pasangan suami-isteri yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing 9. Pemukulan terhadap isteri itu terjadi semata-mata karena suami lepas kontrol atau marah 10. Pemukulan terhadap isteri tidak akan terjadi apabila suami isteri beragama dengan baik dan taat FAKTA 1. Suami memukul isteri karena “kesalahan isteri” berdasarkan standar nilai si suami 2. KDRT terjadi pada pasangan yang memulai perkawinan dengan dsar saling cinta 3. KDRT dilakukan oleh suami yang normal (tidak punya kelainan jiwa) 4. KDRT banyak juga terjadi pada pasangan yang kondisi sosial ekonominya tinggi 5. KDRT dilakukan oleh suami yang tidak mabuk, tidak kalah judi, bahkan sukses di dalam karir 6. KDRT dilakukan oleh suami yang mampu bergaul dengan baik dan santun kepada semua orang 7. KDRT adalah persoalan perempuan dan laki-laki di seluruh dunia 8. KDRT justru bisa terjadi karena “intens” tingkat hubungan yang “melampaui” standar masing-masing 9. Pemukulan terhadap isteri bisa terjadi dalam keadaan dan kondisi apa saja 10. Pemukulan terhadap isteri justru dengan alasan diperbolehkan agama Nah… itulah beberapa mitos dan fakta seputar masalah KDRT yang bisa kita temukan dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari. Coba bandingkan betapa kontras dan sangat berlawanan sekali antara mitos dan fakta tentang KDRT, bukan?! Silahkan anda sekalian renungkan dalam-dalam secara positif hubungan/korelasi antara mitos dan fakta tersebut. Yang jelas KDRT adalah salah satu problematika dalam kehidupan rumah tangga yang perlu mendapat perhatian penting, karena akan fatal akibatnya jika tidak ditangani dan diselesaikan dengan solusi yang tepat dan bijak. Terakhir… Yuk sama-sama kita ucapkan : Katakan tidak untuk KDRT ! [caption id="attachment_133836" align="aligncenter" width="233" caption="STOP KDRT !!!"][/caption] Note : Sumber gambar di sini dan di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline