Lihat ke Halaman Asli

10 Kejadian “Mencengangkan” yang Akan Terjadi di Dunia Masa Depan !!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dunia saat ini dihantui oleh isu global warming (perubahan iklim) yang dalam waktu tidak lebih dari seabad akan menunjukkan akibatnya dan berpotensi memporak-porandakan peradaban manusia. Bencana-bencana yang dipicu karena ketidakstabilan iklim tersebut mulai banyak menelan korban yang tidak sedikit. Meski hanya berupa studi-studi atau prediksi-prediksi (perkiraan), ada baiknya kita mewaspadai peringatan ini. Berikut ini 10 kejadian yang diprediksi akan terjadi di masa depan akibat pengaruh global warming.

1. Angin Topan Akan Bertiup Lebih Dahsyat [caption id="attachment_94592" align="aligncenter" width="450" caption="Badai Katrina !"][/caption]

Belum bisa dijelaskan apakah global warming bertanggung jawab atas terjadinya badai Katrina. Akan tetapi, ada indikasi-indikasi yang mengaitkan bahwa global warming akan menciptakan badai-badai berkategori 5 - badai Katrina sendiri berkategori 4 saat menghantam Lousiana. Kekuatan badai dimulai dari adanya air hangat dan model-model ramalan menunjukkan badai di masa depan akan menjadi lebih dahsyat seiring dengan naiknya temperatur lautan. Global warming juga membuat badai-badai itu lebih destruktif dengan naiknya permukaan laut yang memicu banjir yang lebih besar di wilayah pesisir. [Source]

2. Global Warming Bisa Memicu Terorisme [caption id="attachment_94593" align="aligncenter" width="450" caption="Terrorism-Migration !"][/caption]

Global warming bisa menciptakan kondisi ketidakstabilan di negara-negara miskin, sehingga memicu terjadinya migrasi dan menjadi tempat subur berkembangnya terorisme. Kondisi negara yang tidak stabil akibat iklim yang keras dan tidak menentu menyebabkan banyak orang meninggalkan negaranya dan karena tekanan beberapa di antaranya bisa melakukan tindakan yang mengarah terorisme. Belum lagi masalah akibat penolakan dari negara yang didatangi para imigran ini. [Source]

3. Great Barrier Reef Lenyap dalam 20 Tahun [caption id="attachment_94594" align="aligncenter" width="450" caption="Great-Barrier-Gone !"][/caption]

Naiknya air laut akibat pemanasan global dalam 20 tahun akan menenggelamkan gugusan karang ajaib ini. Charlie, mantan kepala peneliti di Australian Institute of Marine Science mengatakan pada The Times: "Tidak ada harapan, Great Barrier akan lenyap 20 tahun lagi atau lebih. Sekali karbon dioksida (CO2) menyentuh level seperti yang diprediksi antara tahun 2030 dan 2060, seluruh karang akan lenyap. Hal ini didukung para peneliti karang dan juga semua organisasi terkait lainnya. Ini sudah kritis dan beginilah kenyataanya". Sebagaimana yang dikutip dari perkataan Charlie dalam wawancara eksklusif. [Source]

4. Gurun Sahara Akan Menghijau [caption id="attachment_94596" align="aligncenter" width="450" caption="Gurun Sahara-Menghijau !"][/caption]

Para ilmuwan melihat tanda-tanda bahwa gurun sahara dan wilayah di sekitarnya menghijau akibat makin meningkatnya curah hujan. Hujan ini mampu merevitalisasi wilayah gersangnya sehingga menarik komunitas petani. Kecenderungan menyusutnya gurun ini dijelaskan oleh model-model iklim, yang memprediksi kembalinya ke kondisi yang merubah Sahara menjadi padang rumput subur seperti sekitar 12 ribu tahun yang lalu. [Source]

5. Hewan-hewan yang Menyusut [caption id="attachment_94599" align="aligncenter" width="450" caption="Ship-Shrink !"][/caption]

Studi baru menyebutkan bahwa spesies-spesies hewan akan mengalami penyusutan rata-rata hingga 50 persen dari massa tubuhnya dalam 30 tahun terakhir. Penelitian awal terhadap domba menduga bahwa musim dingin yang lebih pendek dan ringan membuat domba-domba itu tidak menambah berat badannya untuk bertahan hidup pada tahun pertama hidupnya. Faktor seperti ini dapat juga mempengaruhi populasi ikan. Para peneliti menyebutkan perubahan iklim ini bisa mengganggu siklus rantai makanan, dimana predator di puncak rantai makanan lah yang paling terpengaruhi karena menyusutnya mangsa. [Source 1 / Source 2]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline