Lihat ke Halaman Asli

Menuju ASEAN Economy Community 2015

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

AECadalahbentukintegrasiekonomiregionalyangdi rencanakan untuk di capai dalam tahun 2015. Dengan pencapaian tersebut maka ASEAN akanmenjadipasartunggal dan basis produksi di mana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih besar. Aliran komoditi dan factor tersebut produksi tersebut diharapkab dapat membawa ASEAN menjadi kawasan yang makmurdan kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang merata, serta menurunnya tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial ekonomi di kawasan ASEAN.

Namun, untuk mencapai AEC 2015 di perlukan kerja keras baik dari internal masing-masing negara anggota maupun di tingkat kawasan dalam melaksanakan komitmen bersama. Keterlibatan semua pihak di seluruh negara anggota ASEAN mutlak di perlukan agar upaya mengwujudkan ASEAN sebagai kawasan yang kompetitif dalam kegiatan investasi dan perdagangan bebas agar dapat memberikan manfaat bagi seluruh negara ASEAN.

Bagi Indonesia, peluang integrasi ekonomi regional tersebut harus dapat di manfaatkan dengan semaksimal mungkin, yaitu darijumlah populasi, luas, dan letak geografi dapat di manfaatkan menjadi aset agar Indonesia bisa menjadi pemain besar dalam AEC.

Pelaksanaan AEC blueprint adalah kerja besar negara ASEAN termasuk Indonesia. Tugas berat Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai kementrian yang bertanggungjawab dalam mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan AEC blueprint di Indonesia. Kementrian ini harus mengkoordinasikanbanyak kepentingan sektor yang di cakup dalam AEC blueprint misalnya sektor perdagangan (barang dan jasa), investasi, tenaga kerja dan sebagainnya.

Denganterbentuknya AECpada tahun 2015 tentunya di harapkan terhadap peningkatan kesejahteraan  kawasan  yang lebih baik, terutama pada tingkat keamanan, sosial budaya dan ekonomi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline