Lihat ke Halaman Asli

“ Hadirnya Fenomena Jurnalisme Warga”

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kehadiran internet yang begitu pesat, melahirkan fenomena baru dalam dunia jurnalistik yaitu Citizen journalism, yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai jurnalisme warga, artinya keterlibatan warga dalam memberitakan sesuatu, yang mana bahwa saat ini berita atau informasi apapun tak hanya di lakukan oleh wartawan profesional saja, namun dapat pula dilakukan masyarakat dengan tugasnya tidak jauh berbeda dengan wartawan profesional, seperti mengumpulkan informasi, menulis berita, mengedit dan menyiarkannya.

Kehadiran jurnalisme warga ini memberikan peluang untuk orang biasa yang tidak berkecimpung di dunia jurnalistik untuk dapat memberikan informasi dalam bentuk tulisan, melalui video maupun gambar dengan menggunakan media massa seperti media Elektronik dan media online.

Di Indonesia sendiri jurnalisme warga mulai muncul ketika ada video mengenai detik-detik tsunami yang di Aceh pada tahun 2004. Yang mana dikirim ke stasiun televisi dan ditayangkan sehingga semua masyarakat Indonesia dapat mengetahui detik-detik terjadinya tsunami tersebut.

Bentuk - bentuk yang dapat dikategorikan sebagai Citizen Journalism, antara lain : situs Wiki, artikel yang sumbernya terdapat beberapa pengalaman warga, kolaborasi jurnalis profesional dengan nonjurnalis dalam laporan berita, blog, newsroom citizen transparancy blogs, situs citizen journalism yang berdiri sendiri, dan gabungan antara situs Citizen Journalism dengan situs media massa profesional. Tak ketinggalan juga televisi yang telah memiliki tayangan khusus jurnalisme warga seperti Citizen Journalism di Net tv dan Wideshot di Metro tv, dan untuk media online ada kompasiana.

Menurut Steve Outing dalam tulisannya The 11 Layers of Citizen Journalism, mengatakan “This article is designed to help publishers and editors understand citizen journalism and how it might be incorporated into their Web sites and legacy media. We’ll look at how news organizations can employ the citizen-journalism concept, and we’ll approach it by looking at the different levels or layers available. Citizen journalism isn’t one simple concept that can be applied universally by all news organizations. It’s much more complex, with many potential variations”, artinya artikel The 11 Layers of Citizen Journalism dapat membantu para jurnalisme warga untuk memahami bagaimana caranya masuk ke situs web dan menerapkan konsep jurnalisme warga. Jurnalisme warga bukanlah konsep yang sederhana dapat diterapkan oleh semua organisasi. Namun, jauh lebih kompleks dengan adanya banyak variasi.

Dalam tulisan Steve Outing juga memberikan langkah-langkah dan konsep yang dapat digunakan suatu organisasi untuk menjadi seorang jurnalisme warga yang baik. Salah satunya adalah Open source reporting yang berarti dengan adanya jurnalisme warga, telah terjadi perubahan yang cukup signifikan dalam pengumpulan berita. Wartawan tidak menjadi satu-satunya pengumpul informasi. Namun wartawan harus memberikan informasi secepat mungkin sebelum informasu itu disampaikan oleh masyarakat atau jurnalisme warga. pengelolaan berita berita yang telah berubah saat ini, membuat media resmi tidak lagi menjadi satu-satunya pengelola berita, tetapi juga bersaing dengan situs-situs pribadi yang didirikan oleh warga demi kepentingan publik sebagai pelaku jurnalisme warga. Dan juga Salah satu organisasi berita yang mampu menggabungkan jurnalisme warga dengan wartawan profesional adalah situs Oh My News (OMN) dari Korea Selatan.

Menurut James F Moore dalam tulisannya The Second Superpower Rears It Beautiful Head menggemukan “There is an emerging second superpower, but it is not a nation.Instead, it is a new form of international player, constituted by the “will of the people” in a global social movement” artinya banyak bermunculan negara kedua dengan kekuatan yang ingin menyamai Amerika Serikat namun itu bukanlah suatu negara namun itu adalah gerakan oleh “kehendak rakyat” dalam satu gerakan global sosial. Gerakan ini terdiri dari jutaan orang dengan agenda meliputi pembangunan sosial, lingkungan hidup, kesehatan dan hak – hak manusia.

Citizen journalism ini, berawal dari munculnya perkembangan teknologi. citizen journalism ada pertama kali di USA pada tahun 2004, yang mana dilangsungkan pemilu untuk memilih Presiden Amerika. Dua calon, Bush dari Partai Republik dan Kerry dari Partai Demokrat bersaing ketat. Banyak masyarakat Amerika yang bosan dengan berita-berita yang disampaikan oleh koran-koran, karena koran-koran dikuasai oleh partai-partai tersebut.

Dengan akses internet yang semakin banyak membuat semua orang dapat menjadi jurnalisme warga. Meskipun berita yang dimuat tak pasti ada unsur 5W 1H didalamnya namun diharapkan agar seorang jurnalisme warga juga akan memahami etika dan aturan jurnalistik. Dan juga fenomena ini diharapkan dapat membawa perubahaan yang positif ke depannya.

Referensi :

http://www.poynter.org/uncategorized/69328/the–11–layers–of–citizenjournalism/

http://extremedemocracy.com/chapters/Chapter%20Two–Moore.pdf




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline