Gandos Rangin, di tempat lain biasa disebut Kue Pancong, Cantel, Gandos, Bandros, Rangin dan entah lainnya ... ada yang sejak adonan dicampur gula merah ada yang gurih. Untuk penyajian, ada yang ditaburi gula halus, susu kental, garam atau bahkan merica ... Alkisah Bapak "Gandos Rangin" ini berangkat dari selatan Gereja Pugeran dengan membawa adonan hampir satu ember besar lalu ngetem di depan hotel Brongto Suryodiningratan Yogyakarta sejak sekitar jam 7 pagi. Jika beruntung, saya biasa membelinya untuk jadi kudapan di kantor. Sepuluh Ewu, pak! Itu artinya saya mendapatkan 10 sisir. Ia konsisten untuk mendahulukan pembeli yang telah memesannya, prinsipnya siapa cepat dia dapat. Saya punya pengalaman ketika membeli 35 Sisir Gandos Rangin, saya pun sabar menunggu pembuatannya hampir setengah jam lebih. Ia pun juga sabar menolak beberapa pembeli sebelum selesai melayani permintaan saya.
Bapak ini juga hapal selera saya, kalau saya penganut No Sugar No Cry ... jadi tetaplah gurih. Ala bisa karena biasa, kadang saya sering merasa sakaw kalau tak bertemu dengan bapak ini pada jangka waktu lama. Bisa jadi, saya juga sudah nyandu Gandos Rangin ... Jika anda kebetulan pagi-pagi sedang melewati jalan Suryodiningratan Yogyakarta, sempatkan berhenti di depan hotel Brongto untuk menyapa sang bapak dan menikmati Gandos Rangin bikinannya! --cuk--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H