Dear Kampung Halaman,
Apa kabarmu? Sepertinya kamu baik-baik saja dan semakin cantik. Ada banyak orang baru yang sepertinya juga mulai terpesona dengan beragam kelebihan yang sejak dulu sudah kamu miliki.
Saya juga di sini, di perantauan, baik-baik saja. Meski sesekali sangat merindukanmu. Saya kangen berjalan-jalan menyusuri jalan protokol sambil membeli beragam jajanan yang sebagian besar tidak ada di tempat kota saya tinggal sekarang.
saya rindu orang-orang terkasih yang berada di tempatmu. Saya kangen beragam sudut yang membuat kita dulu pernah begitu sangat akrab. Sudut-sudut tempat saya belajar, bermain, bersenang-senang, hingga mencari sesuap nasi.
Kampung Halaman, tahukah kamu? Setiap momen hari raya seperti saat ini, setiap libur sekolah tiba, rasa rindu padamu semakin tidak tertahankan. Saya selalu ingin mengajak anak-anak saya berkeliling, mengenalmu lebih jauh. Lagi dan lagi.
Terlebih, setiap waktu ada saja hal baru darimu yang membuat kami, yang terpaksa pergi, selalu ingin kembali, walau hanya untuk hitungan hari. Menikmati beragam suguhan baru yang kamu sajikan. Tempat wisata baru, tempat belanja baru, hingga jajanan baru.
Meski terkadang, perubahan-perubahan tersebut membuat kami yang beranjak pergi, sedikit harus berjuang lebih keras lagi mengingat kenangan masa lalu karena banyak hal yang sudah berganti rupa, berganti fungsi.
Rumah tua bergaya kolonial yang setiap sekolah dulu kerap saya lewati, kini sudah berubah menjadi gerai makanan fastfood kekinian. Lapangan bola samping SD tempat saya menimba ilmu dulu, yang acapkali becek setiap kali diguyur hujan, sekarang sudah berubah menjadi taman bermain cantik.
Mall dan hotel kini semakin banyak bertebaran hampir di setiap sudut, begitu juga dengan mini market dan tempat kulineran. Terkadang, saya suka takut saat pulang kampung untuk menemuimu. Khawatir uang bekal yang dibawa dari perantauan tidak cukup untuk berkeliling agar kembali mengenalmu seperti dulu, menikmati setiap sudut kotamu yang semakin hari semakin menarik saja.