Unik. Itu yang terlintas di benak saya saat pertama kali berkunjung ke Masjid Tanwirun Naja, Batam, Kepulauan Riau.
Masjid yang dioperasikan pertengahan 2022 lalu tersebut tidak memiliki kubah seperti masjid pada umumnya. Bentuk Masjid Tanwirun Naja menyerupai hiasan kepala laki-laki khas Melayu, tanjak. Itu makanya masjid ini juga lebih dikenal dengan nama Masjid Tanjak.
Berdasarkan informasi yang dirilis Haluan Kepri, konsep bangunan Masjid Tanwirun Naja memang terinspirasi dari tanjak yang merupakan lambang identitas dan kewibawaan di kalangan masyarakat Melayu, termasuk masyarakat Kota Batam.
Berlokasi di Areal Bandara Internasional Hang Nadim
Masjid Tanjak berada di areal Bandar Udara (Bandara) Internasional Hang Nadim, yang terletak di Batu Besar, Nongsa, Batam. Persis di depan pintu masuk kawasan Bandara. Seberang Tugu Elang. Sehingga, siapapun dapat berkunjung. Tidak hanya para pengguna jasa Bandara Hang Nadim.
Awalnya, masjid yang didirikan di lahan seluas 15.797 meter persegi itu diperuntukan untuk memfasilitasi pengguna moda transportasi penerbangan di Bandara Hang Nadim. Dulu pengguna jasa Bandara banyak yang kesulitan mencari tempat untuk salat, khususnya salat Jumat.
Namun seiring waktu, jemaah Masjid Tanjak tidak hanya penumpang pesawat di Bandara Hang Nadim, tetapi juga masyarakat Kota Batam dan para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara, yang sengaja berkunjung ke sana untuk berwisata religi.
Mereka umumnya ke masjid yang dikelola BP Batam tersebut untuk berfoto, melihat arsitektur masjid yang unik, dan menjalankan salat. Saat Ramadan seperti ini, ada lebih banyak warga Batam yang berkunjung. Umumnya untuk ngabuburit. Tidak sedikit juga yang ikut melaksanakan salat tarawih.
Berdasarkan obrol-obrol ringan dengan salah satu petugas Masjid Tanjak, saat Ramadan ini di masjid tersebut tidak hanya mengadakan kegiatan salat tarawih, tetapi juga menyediakan takjil untuk para jemaah yang kebetulan berkunjung saat waktu berbuka puasa tiba.