Saya sebenarnya sangat alergi dengan segala sesuatu yang bertema horor, entah itu film, novel atau serial. Maklum, saya lumayan penakut. Walaupun tahu itu cerita rekaysa, tetap saja suka terbayang-bayang dengan mahluk-mahluk astral yang ditampilkan di cerita (fiksi). Ujung-ujungnya suka takut sendiri.
Namun, serial "Secet of Sulphur Springs" berbeda. Alih-alih takut, saya malah selalu penasaran menantikan kelanjutan ceritanya. Apalagi mungkin serial ini lebih condong ke arah misteri dibanding horor. Walaupun episode pertamanya membuat sedikit merinding.
Pada episode pembuka, Topher Dunn bersama dua temannya mendatangi Tremont Hotel yang dikenal berhantu.
Hotel tersebut konon menjadi "rumah" Savannah Dillon yang hilang 30 tahun lalu. Savannah hilang saat ikut perkemahan musim panas yang rutin diadakan setiap tahun untuk anak-anak (remaja) di areal hotel tersebut. Ia tidak pernah kembali. Jenazahnya juga tidak pernah ditemukan.
Saat Topher Dunn mengintip jendela hotel tua yang tak lagi beroperasi tersebut, tiba-tiba muncul sesosok anak kecil perempuan berpakaian putih dan berambut pirang panjang. Alhasil, Topher bersama kedua temannya langsung lari tunggang-langgang di tengah malam buta, pulang ke rumah masing-masing.
Sinopsis Cerita
Peristiwa hilangnya Savannah Dillon, membuat (beberapa) teman semasa kecilnya merasa bersalah. Bennet Campbell Jr (Ben) salah satunya. Ia merasa ikut andil atas hilangnya Savannah. Saking merasa bersalah, kepribadian Ben berubah. Ia yang dulunya ceria, suka iseng, berubah menjadi sosok pendiam.
Untuk mengurangi rasa bersalah dan mencari tahu penyebab hilangnya Savannah, Ben yang sudah puluhan tahun menetap di Chicago, Illinois, kembali pindah ke Sulphur Springs, Louisiana. Ia juga membeli Tremont Hotel dan memboyong istri beserta ketiga anaknya tinggal di hotel tersebut.
Anak sulung Ben, Griffin Campbel, awalnya tak terima dengan kepindahan tersebut. Terbiasa tinggal di kota besar, tiba-tiba harus menetap di kota pinggiran. Apalagi rumah yang mereka tinggali bukan rumah pada umumnya, tetapi hotel tua yang butuh perbaikan di sana-sini. Termasuk listrik yang sering byar-pet.
Namun, semua berubah saat Griffin kenal dengan Harper Dunn, salah satu teman sekolahnya yang terobsesi dengan cerita-cerita hantu. Griffin yang awalnya enggan tinggal di kota kecil Sulphur Springs, menjadi sangat betah menetap di sana karena ada banyak misteri yang harus dipecahkan, termasuk misteri hilangnya Savannah Dillon.
Apalagi setelah berkeliling Tremont Hotel, alih-alih menemukan hantu, Griffin dan Harper malah menemukan pintu yang menuju ke masa lalu.