Sebelum pandemi Covid-19 melanda, kita mungkin tidak pernah terbayang akan melakukan beragam aktivitas Ramadan di rumah saja. Saat bulan penuh berkah ini tiba, semua kegiatan ibadah biasanya terpusat di masjid. Apalagi selama Ramadan ada banyak kegiatan yang diadakan di tempat ibadah umat Islam tersebut, mulai dari tarawih, tadarus, tilawah, hingga pesantren kilat.
Tak hanya itu, momen Ramadan juga biasanya dimanfaatkan umat muslim untuk beritikaf di masjid, terutama di 10 hari terakhir Ramadan. Berdiam diri di surau agar bisa lebih khusyuk beribadah kepada Allah SWT. Terlebih pada 10 hari terakhir Ramadan ada malam Lailatul Qadar. Malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Namun, pandemi Covid-19 meluluhlantakan kebiasaan tersebut. Sudah dua Ramadan ini kegiatan di masjid dibatasi untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Meski tahun ini tidak seketat tahun lalu, ada banyak aktivitas yang belum sepenuhnya diizinkan untuk dilakukan di masjid, terutama di wilayah yang berada di zona merah dan oranye. Salah satunya adalah itikaf.
Lalu, agar tidak bosan dan pahala tetap optimal, apa yang harus dilakukan saat aktivitas Ramadan di rumah saja?
Mendampingi Anak Mendalami Agama Islam
Bagi orang tua yang memiliki anak usia sekolah, Ramadan di rumah saja bisa dimanfaatkan untuk mendampingi anak mendalami Agama Islam. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari membaca kisah para nabi dan rasul, menonton tausyiah, hingga menghapal surat-surat di dalam Al Quran.
Agar lebih seru, belajarnya dua arah. Saat membaca kisah para nabi dan rasul, kita membaca bergantian. kita satu paragraf, anak satu paragraf, begitu terus sampai habis. Satu hari satu kisah. Ada 25 kisah nabi dan rasul, kan? Jadi bisa dibaca untuk 25 hari Ramadan.
Setelah selesai membaca kisah satu nabi/rasul, minta anak menulis kisah tersebut secara singkat. Tujuannya agar ingatan mengenai kisah nabi/rasul tersebut lebih melekat. Kan, katanya ilmu harus diikat dengan tulisan. Selain itu, agar anak belajar menyusun kata. Apalagi di sekolah juga sudah mulai diajarkan bagaimana cara menyusun kalimat efektif, kata apa saja yang huruf pertamanya harus ditulis dengan huruf besar.
Bisa juga mendengarkan tausyiah bertema ringan dan singkat yang cocok didengarkan oleh anak-anak, misalnya tentang hikmah puasa, pembatal pahala puasa, keutamaan sabar, keutamaan menjalin tali silaturahim, bagaimana menebar kebaikan, atau apapun. Tinggal kita pilih saja di Youtube. Ada banyak tausyiah dari ustadz ternama yang bisa menjadi pilihan.
Setelah mendengarkan tausyiah tersebut kita lakukan tanya jawab. Anak-anak biasanya ada saja yang ditanyakan. Bila memang jawabannya tidak tahu, jujur saja bilang tidak tahu kepada anak. Jangan berbohong dan mengarang jawaban. Lalu secara bersama-sama membaca referensi yang terpercaya. Kan, sekarang mah sudah sangat mudah. Tinggal Googling.
Untuk mengisi aktivitas Ramadan di rumah saja, bisa juga mendampingi anak menghapal surat-surat di dalam Al Quran. Bila anaknya ada pelajaran tahfidz di sekolah, ini menjadi kesempatan juga untuk mengejar hapalan. Apalagi di bulan-bulan biasa kita dan anak juga biasanya sibuk dengan kegiatan yang lain.