Lihat ke Halaman Asli

Cucum Suminar

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Ini Tradisi Unik Menjelang Idulfitri di Pulau Belakangpadang, Batam

Diperbarui: 18 Mei 2020   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Pulau Belakangpadang, Kota Batam. | Dokumentasi Pribadi

Lain ladang, lain belalang.

Ada banyak tradisi unik di Pulau Belakangpadang, Kota Batam, Kepulauan Riau, setiap kali Hari Raya Idulfitri menjelang. Apa saja tradisi-tradisi unik tersebut?

Bersantai di Kedai Kopi Saat Malam Takbiran

Pada malam takbiran Hari Raya Idulfitri, kedai kopi maupun kedai makan di Pulau Belakangpadang biasanya penuh oleh para pengunjung. Pengunjung umumnya mulai berdatangan usai adzan magrib berkumandang. Semakin malam, pengunjung biasanya semakin ramai.

Malam takbiran biasanya kongkow-kongkow di kedai kopi atau kedai makan. | Dokumentasi Pribadi

Alih-alih mencecap aneka masakan khas lebaran yang dimasak secara khusus di rumah, mereka lebih memilih menikmati aneka makanan di kopitiam dan kedai makan yang berderet di sepanjang Pelabuhan Belakangpadang. Sambil makan, biasanya mereka berkumpul, mengobrol bersama keluarga, kerabat dan sahabat.

Malam takbiran biasanya kongkow-kongkow di kedai kopi atau kedai makan. | Dokumentasi Pribadi

Meski masih ber-KTP Belakangpadang, banyak warga yang merantau ke Pulau Batam. Biasanya mereka hanya pulang pada momen-momen tertentu. Meski Pulau Belakangpadang dan Pulau Batam jaraknya tidak terlalu jauh, tetapi karena kesibukan pekerjaan, tidak setiap waktu bisa pulang kampung.

Malam takbiran biasanya kongkow-kongkow di kedai kopi atau kedai makan. | Dokumentasi Pribadi

Terlebih, transportasi dari Pulau Batam ke Pulau Belakangpadang hanya mengandalkan perahu boat. Tidak ada akses jalan yang memungkinkan mobil atau motor bisa melintas secara langsung ke pulau tersebut. Sehingga, meski waktu tempuh kedua pulau itu hanya sekitar 15-20 menit, tetap perlu upaya ekstra untuk berkunjung.

Anak-anak bermain kembang api atau permainan lain. | Dokumentasi Pribadi

Alhasil, saat mudik di kala Idulfitri, mereka benar-benar memanfaatkan waktu untuk berkumpul bersama. Kongkow-kongkow sambil bercerita segala hal di kedai-kedai kopi. Terlebih sepanjang malam takbiran itu juga ada banyak hiburan yang ditawarkan, mulai dari pawai astaka hingga takbir pentas.

Mengadakan Lomba Takbir Pentas dan Pawai Astaka

Setiap malam menjelang Idulfitri, ada pawai astaka di pulau yang sepelemparan batu dari Singapura itu. Anak-anak dan orang dewasa membawa astaka yang sudah dihias sedemikian rupa. Biasanya berupa replika masjid dan mushalla yang ada di Belakangpadang. Kebetulan, meskipun hanya pulau kecil, ada banyak masjid dan musholla di Pulau Penawar Rindu ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline