Setiap Hari Raya Idulfitri tiba, umat muslim biasanya memberikan hantaran kepada beberapa keluarga, kerabat, dan tetangga terdekat. Hantaran tersebut umumnya berupa pakaian muslim --baik baju koko maupun gamis, sarung, telekung, peci, jilbab, hingga aneka makanan dan minuman.
Untuk keluarga, kerabat dan tetangga yang tinggal berdekatan, biasanya kita menghadiahkan sirup, biskuit kaleng, kue-kue kering, hingga hantaran makanan siap saji khas lebaran, mulai dari ketupat, gulai kambing, opor ayam, rendang daging, sambal goreng kentang, hingga serundeng buncis.
Menjelang sore H-1 lebaran, makanan tersebut biasanya sudah dikirim. Daftar pertama yang dikirim hantaran biasanya orangtua dan mertua --bila tinggal satu kota. Setelah itu baru orang yang dituakan, atau tetangga terdekat yang tinggal berdampingan, tetangga depan, kiri dan kanan.
Untuk hantaran pakaian biasanya sudah dikirim jauh-jauh hari. Setidaknya satu minggu sebelum Idulfitri. Harapannya, pakaian tersebut nanti dikenakan saat Idulfitri. Bila diberikan mendadak, khawatir orang yang kita hadiahi --umumnya orangtua, mertua dan kerabat yang paling dekat, keburu membeli pakaian sendiri. Atau, tidak sempat mencuci dan mempersiapkan dengan baik pakaian tersebut.
Khusus untuk di Batam, ada tradisi khusus menjelang Idulfitri. Perusahaan tempat kita bekerja, rekan bisnis, tetangga, dan beberapa keluarga terdekat juga umumnya menghadiahkan minuman kaleng, bisa minuman bersoda, bisa juga minuman non-soda, seperti soya, rumput laut, dan cincau.
Minuman tersebut biasanya dikirim minimal satu kemasan isi 24 kaleng. Semakin baik dan dekat hubungan kita, biasanya semakin banyak minuman kaleng yang dihantarkan. Sama seperti hantaran pakaian, minuman kaleng biasanya dikirim minimal satu minggu menjelang Idulfitri.
Bagi si penerima, minuman kaleng tersebut nanti disuguhkan kembali kepada tamu yang berkunjung saat open house. Biasanya minuman kaleng itu disajikan dingin di meja-meja ruang tamu. Umumnya hanya diberi sedotan begitu saja. Sehingga, tamu tinggal ambil, buka dan minum.
Hantaran Umumnya Diantarkan Langsung
Dulu sebelum corona hadir menjungkir-balikan semua kebiasaan, hantaran Idulfitri biasanya dihantarkan langsung. Kita langsung datang kepada keluarga, kerabat dan tetangga, sekaligus untuk menyambung silaturahmi. Terkadang bila tidak sempat, untuk keluarga dan tetangga yang tinggalnya berdekatan, kita meminta tolong si buah hati untuk mengantar.
Biasanya hantaran yang didelegasikan kepada si buah hati hanya hantaran berupa sirup, kue kaleng, kue kering, dan makanan siap saji yan dikirim H-1 lebaran. Untuk hantaran pakaian, diberikan langsung tanpa diwakili. Terlebih bila diberikan kepada orangtua dan mertua. Sekaligus ajang silaturahmi sebelum bermaaf-maafan di hari raya.
Esoknya, usai salat Idulfitri baru bersilaturahmi secara langsung. Sekaligus juga saling cicip masakan lebaran yang sudah dibuat. Biasanya tuan rumah sudah menyiapkan meja khusus yang menyajikan aneka masakan khas Idulfitri untuk kita nikmati bersama. Bahkan ketupat juga sudah dipotong berbentuk dadu.