Lihat ke Halaman Asli

Cucum Suminar

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Olahraga Ringan Saat Puasa, Bersepeda hingga Bermain Sepatu Roda

Diperbarui: 10 Mei 2020   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Berpuasa tak lantas membuat kita harus menghindari olahraga. Hal tersebut dikarenakan olahraga dapat membantu stamina tetap terjaga. Namun tentu jangan melakukan olahraga yang terlampau berat, cukup olahraga ringan, seperti bermain sepeda, berlari kecil di sekitaran rumah, yoga, atau melakukan senam ringan.

Dokumentasi Pribadi

Efek pandemi Covid-19, Ramadan tahun ini sedikit berbeda. Hampir sepanjang waktu saya dan keluarga terkurung di rumah. Bila biasanya setiap sore berburu makanan dan minuman untuk berbuka puasa di beberapa bazar Ramadan di Kota Batam, Kepulauan Riau, kali ini tetap di rumah. Untuk kesehatan dan kemanan keluarga, makanan dan minuman juga diupayakan dibuat sendiri.

Agar badan tetap bugar, dan anak-anak tidak bosan. Kami melakukan beberapa kegiatan di rumah. Salah satunya berolahraga. Namun, karena anak sulung saya masih belajar berpuasa secara penuh, olah raga yang dipilih adalah olahraga ringan. Salah satunya adalah bersepeda keliling halaman rumah.

Dokumentasi Pribadi

Kebetulan lantai di halaman rumah tidak semuanya landai, ada juga yang menanjak dan menurun. Sehingga, membuat anak saya ketagihan bermain sepeda keliling rumah. Meski demikian tetap harus diawasi. Khawatir terjadi kecelakaan ringan. Sepedanya tiba-tiba jatuh, atau terpeleset.

Biasanya anak saya berkeliling sepeda dari arah depan, dari pintu pagar, kemudian berkeliling ke samping rumah bagian kiri dan kanan, setelah itu bersepeda sedikit lebih lama di teras depan. Dulu sering bersepeda memutari rumah. Namun, sejak beberapa tahun lalu, bagian belakang kiri rumah dibuat gudang. Sehingga, tidak ada lagi akses langsung ke halaman depan.

Dokumentasi Pribadi

Selain untuk menjaga kebugaran, olahraga saat berpuasa ini juga kami lakukan untuk mengusir jenuh. Bosan juga kan di rumah terus tanpa melakukan kegiatan (berarti) apapun. Daripada hanya rebahan, atau menonton aneka video dari channel youtube, saya biasanya mengajak anak berolahraga sebagai bentuk rekreasi.

Biasanya kami berolahraga di pagi hari. Alasannya karena badan masih fresh. Selain itu, untuk menghindari kembali tidur usai makan sahur.  Hanya saja terkadang, pagi hari suka hujan lumayan besar. Alhasil, beberapa kali jadwal olahraga ringan ini dipindah ke sore hari, usai ashar.

Bila membaca beberapa referensi, olahraga saat puasa sebaiknya memang dilakukan sore hari menjelang berbuka. Hal tersebut dilakukan untuk menginghindari rasa tersiksa karena haus usai berolahraga. Saat cairan tubuh terbuang melalui keringat dan menimbulkan rasa haus, dapat langsung tergantikan karena tak lama kemudian langsung berbuka puasa.

Namun, anak saya sudah punya kegiatan sendiri untuk ngabuburit. Selain itu, saya agak sedikit sulit mendampingi bila dilakukan sore hari. Sore waktunya memasak untuk berbuka puasa. Bisa sebenarnya membeli makanan siap saji secara online. Hanya saja kan tidak mungkin dilakukan setiap hari. Apalagi sedang pandemi seperti ini. Memasak sendiri jauh lebih aman.

Dokumentasi Pribadi

Sebelum pandemi Covid-19, saya dan si sulung biasanya bersepeda keliling kompleks. Biasanya kami berkeliling dari satu jalan kecil ke jalan kecil lain. Selain mengundang keringat, bersepeda seperti itu juga bisa sekaligus untuk mengeratkan silaturahmi dengan para tetangga.

Saat melintas dan bertemu dengan tetangga yang sudah saling kenal, kan bisa sekalian saling menyapa. Bila belum kenal, nanti ujung-ujungnya jadi saling kenal karena sering berpapasan. Namun, sekarang situasinya justru sedang diimbau untuk saling menjauh secara fisik untuk sementara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline