Lihat ke Halaman Asli

Cucum Suminar

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Pawai Astaka hingga Takbir Pentas, Kemeriahan Sambut Idulfitri di Belakangpadang

Diperbarui: 31 Mei 2019   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pawai Astaka. | Dokumentasi Pribadi

Setiap tahun, Ramadan dan Idulfitri selalu dirayakan dengan semarak di Pulau Belakangpadang, Batam, Kepulauan Riau. Selama bulan suci, pulau yang sepelemparan batu dari Singapura tersebut selalu terlihat lebih gemerlap. Hal tersebut dikarenakan, setiap tahun ada lomba lampu hias antar kelurahan.

Lampu hias. | Dokumentasi Pribadi

Lampu tersebut berkerlap-kerlip aneka warna, mulai dari merah, orange, hingga ungu. Ada yang dililitkan di gapura yang dibuat aneka bentuk, ada juga yang dibentangkan sepanjang jalan. Beberapa ada yang dipasang persis di depan rumah warga. Sehingga, rumah terlihat berpendar-pendar.

Lampu hias  diadakan untuk melestarikan tradisi Melayu. Setiap kali Ramadan tiba, orang-orang Melayu biasanya menghias lingkungan sekitar dengan lampu agar terlihat lebih semarak. Namun biasanya mereka menggunakan lampu colok. Lampu yang dinyalakan dengan minyak tanah dan api.

Lampu Hias. | Dokumentasi Pribadi

Hanya saja untuk kepraktisan dan agar lampu bisa menyala lebih lama, masyarakat Belakangpadang banyak yang lebih memilih menggunakan lampu hias. Lampu tersebut menggunakan bohlam kecil yang dinyalakan dengan  energi listrik. Menjelang magrib, kerlip-kerlip lampu sudah terlihat di sepanjang jalan.

Semakin Meriah dengan Pawai Astaka

Selain lomba lampu hias yang diadakan sepanjang Ramadan, malam menjelang Idulfitri juga ada pawai Astaka yang diikuti oleh setiap masjid dan musholla yang ada di Belakangpadang. Pawai yang menyusuri jalan mulai dari Lapangan Indera Sakti , pasar, Masjid Raya Belakangpadang, hingga kembali ke Lapangan Indera Sakti tersebut juga dilombakan.

Lomba Astaka. | Dokumentasi Pribadi

Alhasil replika yang ditampilkan pada lomba astaka juga sangat menarik. Tak hanya itu, peserta juga menambahkan pernak-pernik lain, mulai dari lampu yang berkerlap-kerlip, beduk yang ditabuh bertalu-talu sepanjang pawai, huruf hijaiyah, hingga replika aneka masjid dan mushalla.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline