Lihat ke Halaman Asli

Cucum Suminar

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Begini Serunya Menyebrang dari Batam ke Bintan dengan Kapal Ro-Ro

Diperbarui: 3 Agustus 2018   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu pemandangan yang kami lihat dari atas dek kapal. | Dokumentasi Pribadi

Saat akhir pekan atau "tanggal merah" warga Batam, Kepulauan Riau, umumnya memilih menghabiskan waktu di tiga tempat, yakni berwisata di dalam kota, berkunjung ke negara tetangga --Singapura/Malaysia, atau menjelajah pulau di "seberang  mata", yakni Pulau Bintan.

Salah satu pantai di Bintan. | Dokumentasi Pribadi

Saya dan keluarga lebih banyak menghabiskan waktu di Kota Batam. Biasanya "cuci mata" dengan melihat birunya laut, atau hanya sekadar berkeliling di taman-taman kota. Saat libur lumayan panjang, sesekali berkunjung ke Pulau Bintan, menikmati beragam pantai berpasir putih di sekitar Lagoi yang tak kalah indah dengan pantai-pantai yang  ada di Bali, sekaligus menjelajah Ibukota Provinsi Kepulauan Riau, Tanjungpinang, sambil menjenguk saudara dan kerabat.

Salah satu tempat wisata di Bintan. | Dokumentasi Pribadi

Meski jalan-jalan ke negara tetangga juga terhitung hemat --selama tidak tergoda untuk berbelanja beragam barang konsumtif, tetapi jalan-jalan ke Pulau Bintan tetap saja jauh lebih irit. Terlebih bila kita membawa kendaraan sendiri dan menginap di rumah saudara, bukan di penginapan, apalagi di hotel.

Melihat danau biru. | Dokumentasi Pribadi

Itu makanya kami sempat beberapa kali pergi ke Bintan dengan membawa kendaraan roda empat. Untuk satu kali pergi kami hanya perlu mengeluarkan biaya Rp227.000 untuk kendaraan roda empat berukuran sedang, Rp19.700 untuk satu orang dewasa, dan Rp14.400 untuk anak-anak. Bila ditotal, biaya yang dikeluarkan untuk satu kali pergi kurang dari Rp500.000, untuk dua orang dewasa dan satu anak-anak.

Salah satu tempat wisata di Bintan. | Dokumentasi Pribadi

Apalagi tempat-tempat wisata di Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinnag juga umumnya mematok tiket masuk dengan harga yang sangat terjangkau. Beberapa malah hanya diminta untuk membayar biaya parkir kendaraan yang nominalnya tergantung dari jenis kendaraan yang kita bawa ke tempat wisata tersebut.

Pintu masuk kapal Ro-Ro. | Dokumentasi Pribadi

Menariknya lagi, tempat wisata di Pulau Bintan juga lumayan beragam, selain pantai, juga ada danau biru dan "gurun pasir", aneka vihara unik, kebun binatang, hingga museum. Bila memiliki banyak waktu bahkan bisa menyebrang ke Pulau Penyengat, pulau yang menjadi asal muasal Bahasa Indonesia. Sementara bila kelebihan dana, bisa menginap di aneka resort keren di sekitaran Lagoi.

Menggunakan Kapal Ferry

Dari Pulau Batam ke Pulau Bintan hanya ada dua jenis transportasi, yakni kapal ferry dan pesawat terbang. Maklum Batam dan Bintan dikelilingi laut. Kapal ferry untuk menuju ke sana juga ada dua jenis, yakni kapal ferry berukuran kecil yang jalannya lebih gesit, dan kapal ferry besar, Rol on-Rol off (Ro-Ro),  namun memerlukan waktu tempuh yang lebih lama.

Salah satu kapal Ro-Ro ASDP. | Dokumentasi Pribadi

Biasanya bila tidak membawa kendaraan, saya dan suami menggunakan kapal ferry kecil. Namun bila membawa kendaraan, mau tidak mau harus menggunakan kapal roro yang dikelola ASDP Indonesia (Persero). Kapal ini hanya beroperasi dari Telagapunggur, Batam ke Tanjunguban, Bintan, dan sebaliknya. Kita tidak bisa langsung menuju ke Tanjungpinang. Sementara bila menggunakan kapal ferry kecil kita bisa memilih, mau yang langsung menuju ke Tanjungpinang atau ke Tanjunguban. Jarak tempuh Tanjunguban ke Tanjungpinang melalui jalur darat lumayan juga, sekitar 45 menit hingga 60 menit dengan kecepatan sedang. FYI, kendaraan umum massal di Bintan masih sangat terbatas, sehingga bila memungkinkan memang lebih enak membawa kendaraan sendiri.

Leluasa Menikmati Pemandangan

Bagi yang pertama kali mencoba kapal ferry ASDP tujuan Batam-Bintan, dan sebaliknya, mungkin terasa sedikit membosankan. Laju kapal terasa sedikit lambat. Bila kita menghabiskan waktu di dalam kapal, malah kapal terasa tidak melaju sama sekali, seolah jalan di tempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline