Apa kegiatan favorit warga Batam, Kepulauan Riau, saat akhir pekan? Saat ditanya seperti itu, umumnya mereka akan menjawab menghabiskan waktu di pantai. Baik sekedar duduk-duduk santai menikmati sepoi angin, mencicip sebutir kelapa muda, atau menemani anak kesayangan bermain air laut.
Wisata pantai menjadi kegiatan favorit di kota yang berbatasan langsung dengan Singapura ini. Hal tersebut dikarenakan, hampir setiap kecamatan di Kota Batam berbatasan langsung dengan laut yang memiliki pantai indah yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk bercengkrama bersama keluarga tercinta.
Masyarakat hanya tinggal memilih akan menghabiskan akhir pekan di pantai mana, pantai di sekitar Nongsa kah yang padat dengan wisata-wisata bahari kekinian, pantai di wilayah Sekupang sambil mengintip siluet Singapura, atau pantai-pantai di sekitar landmark Kota Batam, Jembatan Barelang, yang masih sangat alami?
Saya dan keluarga biasanya memilih lokasi pantai berdasarkan waktu luang yang kami miliki. Bila saat akhir pekan tidak ada kegiatan lain, seperti berkunjung ke rumah keluarga besar, menghadiri kenduri, atau acara lain yang tidak dapat ditinggalkan, kami memilih menghabiskan waktu di pantai-pantai sekitar Jembatan Barelang.
Jika waktu yang dimiliki cukup singkat, namun tetap ingin menghirup udara laut yang segar, kami memilih berkunjung ke pantai dekat rumah. Biasanya ke Ocarina atau ke Bengkong Laut yang bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 10 menit. Apalagi di dua titik wisata tersebut tak hanya menawarkan pemandangan laut, namun juga menawarkan permainan anak yang cukup seru.
Pantai Melayu Menjadi Favorit
Salah satu pantai di kawasan Barelang yang cukup banyak dikunjungi masyarakat Batam saat akhir pekan adalah Pantai Melayu. Pantai ini terletak di Pulau Rempang, tepatnya beberapa meter setelah Jembatan Sultan Zainal Abidin, atau lebih dikenal masyarakat dengan nama Jembatan IV.
Jalan masuk yang mulus dan lebar, membuat pantai ini menjadi favorit para wisatawan lokal. Yup, meski berada diujung pulau, akses menuju pantai tersebut sangat baik. Jalan masuk beraspal mulus, hitam mengilat. Selain itu, lahan untuk parkir kendaraan terhampar luas. Bisa untuk menampung ratusan kendaraan roda empat. Sehingga, pengunjung tak perlu berebut untuk mendapatkan lokasi parkir yang representatif.
Saya dan rombongan yang sampai di Pantai Melayu menjelang makan siang pada Minggu (11/3) lalu saja, masih bisa mendapatkan tempat parkir yang sangat strategis. Padahal saat itu, pengunjung Pantai Melayu sudah sangat membeludak. Mobil-mobil sudah terparkir rapi di dekat pantai.
Saya bahkan sempat pesimistis dapat memarkirkan kendaraan di dekat pantai. Sudah terbayang harus bolak-balik berjalan agak jauh ke mobil mengangkut perlengkapan tempur untuk piknik. Namun ternyata hanya beberapa meter dari pintu masuk, masih terlihat lahan-lahan parkir yang kosong di dekat pantai.
Tempat Nyaman, Harga Jajanan Terjangkau