Hari sudah beranjak siang saat kami memutuskan untuk berkunjung ke Mega Wisata Ocarina, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (2/9). Mentari yang bersinar terik sempat membuat saya dan suami ragu untuk menghabiskan akhir pekan di sana. Kami sempat berpikir, masa bermain pasir sambil berpanas ria? Atau duduk-duduk santai dengan matahari yang persis bersinar di atas kepala?
Namun karena jarak Mega Wisata Ocarina yang cukup dekat dari rumah --hanya sekitar lima hingga 10 menit dengan kendaraan pribadi, kami tetap memutuskan pergi. Apalagi kami juga sudah cukup lama tidak berkunjung ke tempat wisata tersebut. Terakhir berkunjung sekitar dua tahun lalu.
Saat itu saya berpikir, kalau di sana terlalu panas, saya dan suami bisa langsung pulang. Toh harga tiket masuknya masih termasuk terjangkau. Tiket dewasa untuk dua orang Rp20.000, satu tiket anak-anak Rp5.000, dan tiket untuk kendaraan roda empat Rp5.000. Sehingga, total tiket masuk yang harus kami bayar Rp30.000.
Agar anak tidak bosan, saat pergi kami juga membawa sepeda. Kebetulan anak saya hobi berkeliling-keliling dengan sepeda, meski masih menggunakan roda empat. Oiya sebenarnya, di Ocarina juga ada penyewaan sepeda, namun yang disewakan adalah sepeda-sepeda roda dua atau sepeda tendem. Selain sepeda, ada juga penyewaan becak. Harga sewa sepeda dan becak berkisar Rp15.000 hingga Rp30.000 untuk satu jam peminjaman.
Piknik di Tengah Pohon Rindang
Kekhawatiran saya "terpanggang" matahari saat berwisata di Ocarina ternyata tidak terbukti. Meski beberapa titik panas terik, namun ternyata masih banyak lokasi lain yang teduh dan nyaman. Maklum tempat wisata yang diresmikan tahun 2009 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut memiliki luas sekitar 40 hektar. Sehingga, pengunjung bisa memilih mau menghabiskan waktu piknik di mana sesuai dengan rasa nyaman masing-masing, mau di pinggir pantai, playground,waterpark, atau di lapangan rumput yang rimbun pohon.
Berhubung anak saya penggila taman bermain, saya dan suami akhirnya harus puas duduk-duduk di bangku beton di sekitar playground. Beruntung, meski bukan spot utama, lingkungan di sekitar taman bermain tersebut cukup nyaman. Kita bisa memandang laut luas yang menghampar sambil menikmati sepoinya angin dari pohon-pohon di sekitar taman yang cukup rindang. Bila ingin selonjoran, bisa duduk-duduk di atas rumput hijau yang terpangkas rapi.
Beberapa keluarga sepertinya ada yang sengaja piknik di taman tersebut. Mereka membawa tikar dan makanan untuk dinikmati bersama. Sambil mencicip makanan yang dibawa, mereka mengobrol dengan akrab hal-hal ringan yang ada di sekitar mereka. Sesekali mereka juga mengabadikan momen dengan berfoto bersama.
Sebagian ada yang memilih berpiknik di tengah rindangnya pohon pinus. Keluarga yang memilih berpiknik di lokasi ini biasanya yang lebih memilih untuk bermain pasir dan berenang di laut. Pohon tersebut memang tumbuh subur di sekitar bibir pantai yang biasa digunakan anak-anak membuat istana pasir atau hanya berlari-lari menghindari deburan ombak yang tidak begitu besar.
Saya sempat takjub melihat pohon pinus yang begitu rindang, terakhir saya kesana sepertinya belum ada pohon pinus yang begitu tinggi menjulang. Itu makanya Ocarina di benak saya, identik dengan panas yang menyengat. Padahal sekarang, sudah adem dengan pohon-pohon yang hijau.
Banyak Dikunjungi Wisatawan Mancanegara