Lihat ke Halaman Asli

Cucuk Espe

pecinta seni yang menulis

Duka di Selat Karimata

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku baca sajak ini sebagai tanda duka

Air mata saat Tuhan mengurai kata

Bersimpuh belulang di Selat Karimata

Dikenang ombak jauh kerabat saudara

--: Selamat jalan Air Asia

Burung besi terbang tinggi

Saat hujan menderah sayang

Saat mendung tumpah melayang

Hanya doa memeluk diam

Seperti boneka jatuh dari ranjang

Aku baca sajak ini sebagai tanda luka

Mereka tak sempat melukis wajah

Mereka yang tak sempat singgah

--; Selamat jalan, hanya selamat jalan.

Selat Karimata menutup cerita

Terbanglah! Bersama bait doa.

Surabaya, Desember 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline