Liverpool yang ditinggalkan pelatih Jurgen Klopp di akhir musim 23/24. Sempat diragukan untuk bisa bersaing dalam perburuan gelar Premier League musim 24/25 dengan tim kuat seperti Manchester City, Chelsea dan Arsenal. Kedatangan Pelatih Arne Slot di awal musim ini, belum mampu membuat suporter Liverpool menaruh kepercayaan penuh atasnya.
Terlebih jika melihat klub yang dilatih Arne Slot sebelumnya, Feyenoord, tidak mampu meraih gelar Eredivisie di musim 23/24. Bahkan menutup musim 23/24 penampilan Feyenoord bisa dikatakan tidak terlalu baik, dari 5 pertandingan terakhir di liga, Feyenoord mengalami 2 kekalahan yang menyebabkan mereka kehilangan poin penting untuk bersaing dengan PSV. Wajar jika akhirnya fans Liverpool sedikit pesimis dengan pelatih berusia 46 tahun itu.
Sebelum kedatangan Arne Slot ke Liverpool awal musim 24/25. Public Anfield sempat berharap dengan sosok Xabi Alonso (Leverkusen) dan Ruben Amorim (Sporting) untuk bisa melatih The Reds setelah kepergian Klopp. Tapi management Liverpool akhirnya lebih memilih mantan pelatih Feyenoord dan AZ Alkmaar itu untuk melatih Van Dijk dkk.
Di tengah keraguan public Anfield terhadapnya, perlahan-lahan Arne Slot mampu memberikan kemenangan demi kemenangan bagi klub kesayangan mereka. Poin demi poin dihadirkan pelatih kelahiran Belanda tersebut bagi Liverpool. Dari total 11 pertandingan yang sudah dijalani di Premier League, The Reds mampu meraih 9 kemenangan. Bahkan di kompetisi eropa, penampilan anak asuh Arne Slot tidak kalah impresif, sampai matchday ke-4 UCL musim 24/25, Liverpool belum sekalipun mengalami kekalahan.
Musim ini Arne Slot bersama Liverpool sedang dalam trek yang benar, dengan penampilan yang terus meningkat dari minggu ke minggu. Liverpool akan mampu terus bersaing di papan atas Premier League dengan City, Chelsea dan Arsenal. Jika The Reds bisa terus menjaga konsistensi penampilan seperti sekarang ini, dengan terus meraih kemenangan demi kemenangan. Maka bukan tidak mungkin, Arne Slot akan mampu mempersembahkan gelar perdananya bagi Liverpool di musim ini. Mengalahkah Jurgen Klopp yang di musim keempatnya melatih Liverpool, baru bisa meraih gelar Premier League.
Di bawah asuhan Arne Slot, musim ini Liverpool sering memainkan formasi 4-2-3-1, sedikit berbeda dengan yang biasa dimainkan oleh Jurgen Klopp di musim-musim sebelumnya. Klopp lebih dikenal dengan formasi 4-3-3nya. Tapi kali ini Arne Slot ingin memainkan sesuatu yang berbeda, karena formasi 4-3-3 era Jurgen Klopp sudah bisa di counter oleh tim-tim Premier League. Maka Arne Slot lebih banyak menggunakan formasi 4-2-3-1 kala menukangi Van Dijk cs. Formasi yang begitu familiar saat menukangi Feyenoord.
Formasi 4-2-3-1 membuat permainan Liverpool menjadi lebih stabil, seimbang, flexsibel, dan juga punya pertahanan yang kuat, karena ditopang oleh dua gelandang bertahan. Di posisi tersebut Arne Slot memainkan duo Mac Allister dan Ryan Gravenberch sebagai penyambung lini belakang dan lini depan Liverpool. Keduanya menjadi duet kokoh bagi Liverpool kala sedang transisi dari posisi menyerang ke bertahan atau sebaliknya.
Akhir pekan ini (24/11) konsistensi Liverpool dan formasi 4-2-3-1 Arne Slot akan diuji saat menghadapi Southampton di St. Mary's Stadium. Dilihat dari 10 pertandingan terakhir saat melawan Southampton, Liverpool tidak pernah kalah, baik di laga kandang maupun tandang. Sehingga pertemuan dengan The Saints akhir pekan ini, seharusnya tidak perlu membuat Arne Slot khawatir. Karena hampir dipastikan Van Dijk cs bisa membawa pulang tiga poin dari kandang Southampton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H