Pada 7 September 2013, bertempat di gedung opera Teatro Colon, Buenos Aires, Argentina, Presiden International Olympic Committee (IOC) saat itu, Jacque Rogge, mengumumkan secara resmi tuan rumah Olimpiade ke-32 pada tahun 2020 dipercayakan pada Tokyo. Ibukota Jepang tersebut menyisihkan dua kandidat kuat: Istanbul (Turki) dan Madrid (Spanyol).
Selama nyaris tujuh tahun, Jepang bekerja keras dan sangat serius menyiapkan dengan sangat baik semua unsur yang akan membuat Olimpiade 2020 akan terselenggara sebagai ajang olah raga terbesar, menjadi pengalaman luar biasa bagi atlet dan pendukung.
Ada hubungan menarik antara Indonesia dengan Jepang. Dua kali terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade, Jepang selalu 'terkait' saat Indonesia menyelenggarakan ajang Asian Games.
Sebelum Olimpiade Tokyo 1964, Indonesia menghelat Asian Games 1962. Lima puluh enam tahun kemudian 'paket' tersebut terulang. Kini Jepang menyiapkan Olimpiade 2020(1), di mana tiga tahun sebelumnya Indonesia menyelenggarakan Asian Games 2018.
Saya sempat berdiskusi kecil dengan jurnalis Jepang saat makan siang di area Festival di venue GBK saat Asian Games 2018. Katanya, sejumlah Panitia Pelaksana Tokyo 2020 (TOCOG) sengaja datang ke Indonesia untuk 'belajar' pada INASGOC yang diketuai Erick Tohir, bagaimana melaksanakan Asian Games 2018, yang dinilai sukses.
Hal yang sebelumnya dilakukan saat Tokyo bersiap melaksanakan Olimpiade 1964, Panitia Tokyo 57 tahun lalu datang ke Jakarta untuk 'berkonsultasi' dengan Komite Indonesia yang menyelenggarakan Asian Games 1962 yang sangat fenomenal di zamannya karena sosok Presiden Soekarno.
Tak main-main memang, untuk mensukseskan event akbar empat tahunan ini, Pemerintah Jepang di bawah Perdana Menteri Shinzuka Abe, menggelontorkan dana sekitar 12,6 miliar dolar AS atau 176,2 triliun rupiah.
Termasuk membangun awal venue utama, Stadion Nasional Jepang berkapasitas 68 ribu penonton, senilai 20 triliun rupiah. Stadion ini telah rampung dan telah diperkenalkan dengan penuh kebanggaan pada akhir 2019.
Stadion yang memprioritaskan kebutuhan atlet, penyandang disabilitas, dan semua kalangan, sesuai moto Olimpiade ini diarsiteki Kengi Kuma. Stadion ini berkonsep teknologi dengan sentuhan alam yang ramah lingkungan. Desainnya nuansa natural dan dilengkapi dengan karakter Jepang yang unik.
Dominan dengan ornamen kayu, terlihat dari kursi-kursi penonton yang menyimbolkan hutan hijau. Lima warna kursi yang diaplikasikan secara acak: coklat, hijau tua, hijau muda, abu-abu, dan putih, menyimbolkan warna tanah, pohon, dan langit.
Menurut jadwal yang sudah disusun, Tokyo 2020 berlangsung pada 24 Juli sampai 9 Agsutus 2020. 11.090 atlet dari seluruh dunia akan datang dan bertanding di 33 cabang olah raga yang menyiapkan 339 set medali.