Hampir setiap tahun kita menemukan ten kecantikan yang baru. Tren kecantikan selalu berubah dari waktu ke waktu, dan beberapa tren baru muncul setiap tahun. Mulai dari baby botox, filler bibir, sulam alis, dan sebagainya.
Tren kecantikan yang kali ini sedang naik daun bernama buccal fat removal. Buccal fat removal sendiri merupakan sebuah prosedur bedah yang menghilangkan lemak pipi yang menyumbat, yang memberikan wajah tampak lebih gemuk dan menonjol dalam bagian pipi, dengan tujuan untuk mempercantik bentuk wajah dan memberikan kesan wajah yang lebih ramping.
sejarah dari prosedur ini tidak begitu jelas, namun telah digunakan oleh para ahli bedah plastik selama bertahun-tahun. Menurut sebuah buku Perancis yang diterbitkan pada tahun 1892 yang ditulis oleh Hippolyte Morestin, dia menjelaskan prosedur ini sebagai "eksisi dari lemak pipi" untuk meningkatkan kontur pipi.
Namun, teknik ini telah diperbaiki dan diperbarui seiring berjalannya waktu oleh para ahli bedah plastik untuk mencapai hasil yang lebih baik dan mengurangi risiko yang terkait.
Prosedur ini dilakukan dengan mengekstrak lemak dari bagian dalam pipi menggunakan teknik bedah yang disesuaikan. Ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal atau sedasi intravena, dan memerlukan waktu pemulihan yang relatif singkat.
Buccal fat removal dapat membuat pipi terlihat lebih ramping serta membuat garis wajah terlihat lebih jelas. Ini juga dapat membuat wajah terlihat lebih segar dan muda. Namun, prosedur ini tidak cocok untuk semua orang dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum dilakukan.
Meskipun terlihat menarik, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk melakukan buccal fat removal:
- Kondisi kesehatan umum: Pasien harus dalam kondisi sehat dan tidak memiliki masalah kesehatan yang akan menyulitkan proses operasi atau recovery.
- Kelayakan: Pasien harus memiliki kelebihan lemak di pipi yang diinginkan untuk dihilangkan.
- Harapan: Pasien harus memiliki harapan yang realistis tentang hasil yang diinginkan dari operasi.
- Risiko dan komplikasi: Pasien harus memahami risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi selama dan setelah operasi, seperti infeksi, cedera saraf, atau perdarahan.
- Alternatif: Pasien harus mempertimbangkan alternatif lain, seperti diet dan olahraga, untuk mencapai hasil yang diinginkan.
- Pemilihan dokter: Pasien harus memilih dokter yang berpengalaman dan terpercaya untuk melakukan operasi.
- Waktu pemulihan: Pasien harus mempersiapkan waktu pemulihan yang cukup setelah operasi, yang biasanya akan memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu.
- Biaya operasi: Pasien harus mempertimbangkan biaya operasi dan apakah asuransi akan menanggung biaya tersebut.
Sebelum memutuskan untuk melakukan buccal fat removal, penting untuk berkonsultasi dengan dokter ahli bedah plastik yang berpengalaman. Dokter akan dapat memberikan nasihat yang tepat dan menentukan apakah prosedur ini cocok untuk kamu atau tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H