Kenaikan harga bahan sekunder biasa dipicu oleh kenaikan harga bahan pokok, dan kenaikan harga bahan pokok biasa terangkat karena adanya kenaikan pada bahan bakar (BBM / BBG) atau kedatangan hari raya. Isu yang sering muncul setiap ada perubahan harga bahan bakar atau kedatangan hari raya dari tahun-ke tahun seakan tidak perlu dipertanyakan lagi. Bukan berarti bahwa faktor-faktor lainnya tidak berpengaruh, namun dampak perubahan level inflasi karena faktor yang dua ini lebih terasa. Kejadian tersebut yang mungkin tidak dapat dihindari masih memungkinkan untuk dikendalikan, tinggal sejauh mana pihak-pihak yang berkepentingan melaksanakan perannya masing-masing.
Ketidak-stabilan harga berdampak pada beberapa stakeholders : masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. Mengingat jumlah masyarakat yang berada dilevel menengah ke bawah masih sangat banyak, maka kestabilan harga sangat diperlukan untuk membantu mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup saudara-saudara kita tersebut. Kenaikan harga akan menimbulkan menurunnya kualitas hidup mereka.
Sementara itu bagi para pengusaha yang sedang menjalankan usahanya mungkin akan menahan pengeluaran mereka hingga harga stabil kembali. Hal ini berarti dapat memperlambat kegiatan usaha. Lebih jauh lagi, secara tidak langsung akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah karena harapan masyarakat kepada pemangku jabatan di pemerintahan adalah mengendalikan inflasi pada level yang bisa diterima oleh masyarakat.
Dalam hukum supply dan demand, pengaruh supply dan demand terhadap harga sangat kuat, dimana apabila supply sangat rendah atau demand sangat tinggi dapat menyebabkan harga naik. Sebaliknya bila supply tinggi dan demand rendah harga menjadi turun.
TPID seharusnya memantau faktor-faktor yang akan mempengaruhi demand dan supply, serta melakukan tindakan yang akan mengendalikan inflasi di daerahnya. Bila fungsi tersebut dapat terlaksana, maka fluktuasi harga di daerahnya dapat stabil kembali, setidaknya tidak terlalu jauh dari harga yang wajar.
Kelangkaan produk berarti terjadi kekurangan supply, dan kekurangan supply dapat terjadi oleh karena berbagai faktor baik yang terkendali maupun yang diluar kendali. Bencana alam, jarak yang jauh dan sulit dijangkau, rantai distribusi yang panjang, oknum yang memanipulasi stok, dan kondisi lainnya perlu menjadi pertimbangan tim TPID. Karena ada beberapa kondisi yang masih dapat dikendalikan secara teknis maupun non teknis.
Faktanya, ada produk dirasakan memiliki harga jual yang lebih tinggi dari perkiraan wajarnya, meskipun sudah ada ketetapan harga agen pada nilai yang rendah. Namun jadi tidak ada gunanya kalau agennya sering tutup atau agen menjualnya khusus pada perseorangan dalam jumlah banyak yang menyebabkan masyarakat lainnya kehabisan produk tersebut.
Masyarakat menjadi sulit menemukan produk yang sudah menjadi kebutuhannya karena produk tersebut sudah dibeli oleh perorangan dalam jumlah yang lebih banyak. Kondisi yang menyebabkan kelangkaan sementara ini membuat masyarakat terpaksa membeli produk yang harganya lebih mahal.
SOLUSI
Secara teknis, operasi pasar sangat baik dilaksanakan untuk menghasilkan dampak yang cepat dan terasa oleh masyarakat. Namun belum tentu hal itu akan berpengaruh pada stabilitas harga untuk jangka waktu yang lama, dan jangan sampai terjadi kaum kapitalis memanfaatkan produk murah dari operasi pasar tersebut.
Perlu ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu dengan kebijakan pemerintah, peraturan pendistribusian produk, dan pemantauan/monitoring sebagai kendali. Kebijakan pemerintah diharapkan mengarahkan ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat, apakah itu sembako, maupun bahan bakar. Kebijakan ini akan mendorong produsen untuk menghasilkan produknya sesuai kemampuannya dalam rangka menyediakan stok nasional.