Lihat ke Halaman Asli

"Cryptocurrency and Open Source" Bagian 2

Diperbarui: 17 November 2017   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Salah satu tujuan dari gagasan open source adalah menciptakan produk berkualitas tinggi dengan harga yang bisa dijangkau oleh semua orang. Proses pengembangan suatu produk secara terbuka memungkinkan siapa saja menirunya dan memodifikasinya menjadi lebih baik dan lebih ekonomis lagi. Open source merupakan bentuk perlawanan terhadap pihak-pihak yang melakukan proteksi pada produknya demi meraup keuntungan bagi dirinya sendiri. Bentuk proteksi dalam bisnis seperti patent atau copyright, diusung dengan dalih penghargaan atas karya cipta. Sementara dampak yang terjadi adalah produk berharga mahal yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang saja.

Mari lihat contoh keuntungan yang ditawarkan oleh konsep open source pada teknologi smartphone saat ini yang dikuasai oleh Android dan iOS. Dari segi bisnis terlihat sekali perbedaan yang sangat mencolok diantara keduanya. Teknologi iOS yang dikembangkan secara tertutup (proprietary) hanya dapat dijumpai pada produk-produk keluaran Apple, yaitu iPhone dan iPad. Harga yang relatif mahal membuat tidak banyak orang yang mampu membeli produk berlogo buah apel tersebut.

Sementara teknologi Android dikembangkan secara open source sehingga memungkinkan untuk diproduksi oleh banyak sekali merek. Harganya pun beragam, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Dengan rentang harga semacam ini, akan semakin banyak orang yang bisa merasakan manfaat dari teknologi Android.

Begitu pula dengan teknologi cryptocurrency yang sejak awal kemunculannya sudah dikembangkan secara open source. Pengembangan secara terbuka memungkinkan teknologi ini diadaptasi dengan cepat oleh banyak pihak. Tahun 2017 ini telah muncul lebih dari 500 jenis cryptocurrency baru yang saat ini harganya masih sangat terjangkau. Jadi bagi Anda yang merasa harga Bitcoin sudah terlalu overprice, masih ada banyak pilihan cryptocurrency lainnya yang bisa dipilih. Tapi ingat, tetap berhati-hati dalam memilih!

Oleh:

Felix Lukman

Founder Cryptoholix.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline