Lihat ke Halaman Asli

M Darmawan

cuma belajar nulis

Politik dan Iman

Diperbarui: 8 November 2018   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilihan politik bisa berubah, pilihan iman pun bisa berubah, tapi kita tahu dimana diantara keduanya yang berubah perlu perenungan dan waktu yang panjang  dalam diri kita

Pada saat kita menyatukan pilihan iman dan politik, maka salah satunya akan terkunci dan karena yang perlu perenungan dan waktu yang panjang adalah pilihan iman maka pilihan politik kita yang terkunci

Kenapa saya memisahkan pilihan iman dan politik (agama masuk dalam politik) karena saya tidak mau pilihan politik saya terkunci cukup pilihan iman saya

Dan bagi yang menyatukan pilihan politok dengan pilihan iman, terus kalau ternyata setelah ditimang2 pilihan politiknya ternyata harus berubah apakah berarti menghianati pilihan iman ?

Dulu yang "seiman" tapi beda pilihan politik sering disebut munafik dan bagi yang menyatukan pilihan iman dan politik  kalau berubah pilihan politik maka pilihannya adalah golput atau ikutan menjadi munafik




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline