Lihat ke Halaman Asli

Raihan Shidqi Putrandi

Mahasiswa Universitas Budi Luhur

Etika Berbudi Luhur dalam Penulisan Program

Diperbarui: 2 September 2023   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menjadi seorang programmer bukanlah hal yang sulit untuk dicapai. Tapi untuk menjadi seorang programmer yang berbudi luhur diperlukan sebuah langkah tambahan. Langkah tambahan ini bukan sebuah langkah yang sulit dilakukan. Langkah tambahan inilah yang memastikan bahwa untuk menjadi seorang programmer yang biasa saja itu tidak cukup sehingga harus menjadi seorang programmer yang berbudi luhur.

Seorang programmer pada umumnya hanya memastikan bahwa program yang dia buat itu berfungsi atau bekerja dengan apa yang dia inginkan. Melainkan seorang programmer berbudi luhur memastikan bahwa ini bukan hanya tentang membuat program yang berfungsi, tetapi juga tentang menciptakan kode yang mudah dimengerti, dijaga, dan ditingkatkan di masa depan. Berikut adalah beberapa aspek penting yang terkait dengan poin ini:

Kode yang Mudah Dibaca

Menulis kode yang mudah dibaca adalah langkah pertama dalam menciptakan kode berkualitas. Ketika kode mudah dibaca, ini berarti rekan tim Anda dan bahkan Anda sendiri di masa depan akan lebih cepat memahaminya. Ini dapat dicapai dengan memberikan penamaan variabel yang deskriptif dan menghindari singkatan yang tidak jelas. Selain itu, pastikan tata letak kode Anda konsisten. Indentasi yang benar, pemformatan yang seragam, dan penggunaan spasi yang konsisten dapat membuat kode menjadi lebih mudah dimengerti.

Menulis kode yang mudah dibaca oleh rekan tim dan programmer lainnya adalah suatu keharusan. Penggunaan penamaan variabel yang deskriptif, tata letak yang teratur, dan komentar yang informatif akan sangat membantu dalam memahami kode.

Penghindaran Kode Duplikat

Menghindari duplikasi kode adalah kunci dalam menjaga kualitas. Duplikasi dapat mengakibatkan kesalahan dan menyulitkan pemeliharaan di masa depan. Pertimbangkan untuk membuat fungsi atau kelas reusable yang dapat digunakan kembali.

Duplikasi kode adalah praktik yang perlu dihindari. Ketika Anda memiliki beberapa salinan kode yang melakukan hal yang sama, ini tidak hanya membuang-buang waktu dalam pengembangan awal, tetapi juga dapat menyebabkan masalah di masa depan. Ketika Anda perlu memperbarui fungsionalitas yang sama di beberapa tempat, ini meningkatkan risiko kesalahan dan mengurangi keterbacaan kode. Sebagai alternatif, pertimbangkan untuk mengisolasi fungsionalitas yang sama dalam fungsi atau kelas yang dapat digunakan kembali.

Pengujian yang Cermat

Seorang programmer yang berbudi luhur akan menguji kode mereka secara menyeluruh. Ini melibatkan pengujian berbagai skenario, termasuk kasus batas, dan memastikan bahwa program berperilaku sebagaimana yang diharapkan.

Pengujian adalah bagian integral dari menjaga kualitas kode. Ini tidak hanya melibatkan pengujian fungsionalitas dasar, tetapi juga pengujian skenario ekstrem dan uji stres. Pengujian memungkinkan Anda untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan sebelum mereka mencapai pengguna akhir. Selain itu, praktik pengujian yang baik membantu memastikan bahwa perubahan atau pembaruan di masa depan tidak merusak fungsionalitas yang ada. Pengujian otomatis juga dapat membantu mengidentifikasi masalah lebih cepat dan lebih konsisten.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline