Lihat ke Halaman Asli

Antara Dewa 19, Padi dan Sheila on 7

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dunia musik Indonesia pada akhir era 90an dan awal tahun 2000-an ditandai dengan hadirnya beberapa band daerah yang melejit ke pentas nasional. Sebelumnya, pada awal era 90an, Dewa19 sukses menginvasi Jakarta dengan albumnya yang bergaya pop rock. Group band ini terus eksis dan menelurkan album yang keseluruhannya cukup sukses, dengan beberapa lagu yang terkenal misalnya Kangen, Aku Milikmu, Tak Akan Ada Cinta yang Lain, Kirana, Bukan Siti Nurbaya dan sebagainya. Pada akhir era 90an, hadir Padi dan Sheila on 7, yang keduanya juga berbasis di luar Jakarta, yaitu Surabaya dan Yogyakarta. Padi hadir dengan lagunya Sobat yang masuk dalam sebuah album kompilasi dan langsung menggebrak dengan gayanya yang ngerock abis. Gebrakan drum Yoyo, lengkingan gitar Rindra dan Piyu dan suara tinggi Fadly mampu memikat penikmat musik untuk tidak berpaling pada band baru ini. Nafas intelektual band ini juga cukup kental, karena beberapa personilnya adalah mahasiswa S2 universitas terkemuka di Surabaya. Ini mungkin mampu mematahkan pandangan bahwa anak band biasanya sekolahnya amburadul dan tidak berpendidikan.

Sementara itu, Sheila on 7 tumbuh dari ajang acara musik di radio Geronimo yang memberikan wadah bagi para musisi untuk menampilkan hasil karya sendiri dan dibawakan sendiri. Popularitas yang semua hanya berbasis lokal tersebut, akhirnya menjadi menasional ketika sebuah mayor label bersedia untuk menerima mereka. Kesuksesan merekapun segera hadir seiring dengan beberapa album yang mereka keluarkan dan menelurkan beberapa hits seperti Kekasih Gelap, Seberapa Pantas, dan sebagainya.

Yang patut dicermati adalah, bagaimana kondisi ketiga band tersebut kini? Menarik untuk dilihat bahwa hanya Sheila on 7 yang ternyata hingga kini masih utuh dan konsisten menelurkan album. Walaupun album-albumnya setelah era Shepia pada pertengahan era 2000an tidak lagi meledak, namun mereka tetap konsisten dengan album dan lagu-lagunya. Tidak ada perubahan personil yang mendasar pada band ini, selain keluarnya Sakti untuk belajar agama dan keluarnya Anton sebagai drummer digantikan oleh Brian. Nafas band ini seolah nafas seorang pelari marathon yang lambat namun konsisten untuk bergerak ke depan. Harapannya, tentu Sheila on 7 tetap berkarya dengan gaya dan warna musik yang dimilikinya.

Di sisi lain, Padi tampaknya mengalami banyak masalah dengan masalah-masalah pribadi personilnya. Dimulai dengan keterlibatan Yoyo dengan narkoba, disusul juga personilnya yang lain, Ari kalau tidak salah. Kemudian kasus Piyu dengan istrinya yang sempat menjadi berita hangat berbagai media. Berbagai masalah peibadi tersebut sepertinya mengakibatkan Padi tidak lagi produktif mengeluarkan album. Memang, di luar Piyu, beberapa personil sempat bergabung dalam Musikimia yang nuansanya sangat Padi versi awal banget yang keren dan dalem itu. Namun sepertinya grup band itu tidak produktif dan jarang terdengar lagi beritanya. Sungguh disayangkan memang, band dengan karakter kuat seperti Padi harus berhenti berkarya.

Lain lagi dengan Dewa 19, yang sepertinya susah dipisahkan dengan Dhani. Dominasi Dhani dalam Dewa 19 menjadikan produktifitas band ini sepertinya sangat tergantung dari mood Dhani. Sayangnya, Dhani sepertinya tidak fokus pada Dewa 19, namun memiliki berbagai group band yang muncul dan pergi sesukanya. Dapat disebut misalnya di luar Dewa ada Ahmad Band, Triad, serta berbagai artis dan band yang dikomandani dalam manajemen Republik Cinta miliknya. Di luar itu, konflik-konflik yang terjadi terkait perceraian Dhani dan istrinya dan pernikahannya dengan Mulan, serta kasus tabrakan yang melibatkan anaknya sepertinya juga memecah perhatian publik, di luar karya-karya musiknya. Belakangan, pecinta musik rasanya sulit mendapatkan lagu-lagu baru yang benar-benar fresh dari Dhani. Bahkan penikmat musik kadang kebingungan dengan Dhani yang sepertinya produktif mengeluarkan band untuk dimanajeri, namun tidak memiliki lagu yang cukup menarik untuk didengarkan. Sangat disayangkan musisi sekelas Dhani yang sepertinya jatuh menjadi semacam pedagang musik belaka.

Demikian sekilas opini dari seorang pecinta musik yang mungkin tidak semua menyetujuinya. Tidak mengapa, karena ini hanya sekedar refreshing di akhir pekan belaka :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline