Menjelang libur Idul Adha yang jatuh pada hari Kamis, 24 September 2015, tiket kereta api antar kota ke semua jurusan dan semua kelas kereta telah habis terjual. Saat ini, tiket yang masih tersedia adalah tiket dengan patokan harga tertinggi pada setiap kelas terutama untuk jurusan-jurusan favorit, berkisaran seharga tiga ratus delapan puluh ribu rupiah untuk kelas eksekutif jurusan Yogyakarta Tugu (YK) – Gambir (JKT), dan dua ratus dua puluh ribu rupiah untuk kelas ekonomi jurusan Lempuyangan – Pasar Senen. Hal ini ditambahkan dengan adanya faktor promo harga tiket yang diselenggarakan oleh PT. KAI dalam rangka perayaan hari ulang tahun PT. Kereta Api Indonesia yang ke-70 pada tanggal 28 September 2015 nanti, PT. KAI menyediakan sebanyak tujuh puluh ribu tiket untuk semua jurusan antar kota yang dibagi ke semua kelas kereta. Meskipun sejumlah tiket yang telah disediakan untuk mendukung terlaksananya promo hari ulang tahun kereta api Indonesia, jumlah tersebut tetap tidak cukup menampung permintaan tiket yang terus melonjak pada tiap tahunnya. Pembagian tiket promo tersebut dipatok rata tarif tiketnya seharga tujuh puluh ribu rupiah pada semua kelas dan jurusan, dengan kuota terbatas yang hanya menyediakan sekitar lima sampai tujuh tiket per kereta yang beroperasi per harinya. Tiket tersebut dijual secara sistem online booking untuk periode keberangkatan tanggal 7 – 28 Septermber 2015, sementara sejak dibukanya promo tiket hari ulang tahun PT. KAI pada tanggal 7 September 2015, seluruh tiket telah diserbu para pelanggan dan langsung habis terjual.
Berdasarkan penuturan Bapak Afan, selaku manager Finnet yang bertugas di Stasiun Tugu Yogyakarta, peningkatan yang terjadi tiap tahunnya bisa mencapai sepuluh ribu jiwa terutama setiap liburan panjang seperti long-weekend yang akan datang. Tahun ini, satu armada kereta api tambahan telah dikerahkan untuk menunjang kebutuhan permintaan masyarakat pengguna transportasi kereta api, meskipun begitu masih banyak tiket yang dibutuhkan dengan harga stabil yang saat ini tidak lagi tersedia. Terutama libur Idul Adha pada tahun ini yang dijadikan ajang liburan long-weekend, tentunya dimanfaatkan hampir seluruh lapisan masyarakat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang-orang yang dikasihi. Namun tidak terlihat adanya antrian panjang yang sampai tidak dapat ditangani oleh petugas di Stasiun Tugu Yogyakarta meskipun adanya perlonjakan penumpang untuk Idul Adha tahun ini, hal tersebut dikarenakan adanya sistem online dan self-purchase yang dibantu oleh Finnet, kerja sama antara PT. KAI dengan Telkom Indonesia.
Finnet adalah sistem pembayaran dengan cara online dimana pembeli bisa melakukan transaksi tanpa harus mengantri lama di counter pelayanan manual, dengan transaksi ini, pelanggan dapat melakukan pembelian tiket secara mandiri. Benar, dengan adanya sistem pembelian mandiri tersebut semua terasa mudah, hanya satu sentuhan dan apapun yang dibutuhkan terproses tanpa memakan waktu dan tempat yang terasa tidak lagi efisien. Meskipun dengan banyaknya manfaat yang dirasakan di era digital dimana semua terasa semudah membalikan telapak tangan, kemudahan tersebut juga diiringi beberapa dampak negative, salah satunya dapat dilihat dari segi perekonomian. Meningkatnya sistem elektronik yang memungkinkan akses mandiri dalam dunia perbelanjaan, bebanding terbalik dengan dibutuhkannya tenaga kerja yang dapat menampung jumlah pencari kerja di Indonesia, hal ini diklarifikasi oleh narasumber, Bapak Afan (Manajer Finnet yang beroperasi di Stasiun Tugu Yogyakarta). Menurut beliau, dampak pada pengurangan tenaga kerja bisa mencapai sepuluh persen dari yang sebelumnya, akan tetapi bukan berarti sepuluh persen tersebut dengan serta merta ditelantarkan, melainkan dialih fungsikan menjadi teknisi untuk membantu pengoperasian mesin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H