Generasi milenial atau yang biasa juga disebut sebagai Generasi Y ini sering dinilai sebagai generasi yang kreatif dan sangat berani melakukan hal-hal yang beresiko tinggi. Selain itu, generasi milenial ini juga dinilai memiliki ide-ide atau wawasan yang luas dan menarik, serta memiliki karakter yang sangat produktif.
Namun, di samping hal-hal positif tersebut, generasi milenial juga kerap dinilai sangat konsumtif. Dilansir dari CNNIndonesia, menurut Ben Soebiakto seorang pengamat pakar digital lifestyle, generasi milenial dikenal sangat konsumtif karena pengaruh budaya digital dan seringnya menggunakan internet.
Lihat saja, hampir semua orang di zaman ini tidak ada yang tidak mengenal internet. Semuanya membutuhkan internet. Bahkan, di angkutan umum tak jarang ditemui orang-orang yang sibuk dengan ponsel atau gawainya.
Ben Soebiakto juga mengatakan bahwa internet sudah mengambil peran yang penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Bahkan, jumlah penggunaan internet masyarakat Indonesia sudah menembus angka 50 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Sebanyak 143,26 orang dari 262 juta jiwa diperkirakan sudah menggunakan internet. Dan 49 persen di antaranya adalah generasi milenial atau generasi Y.
Internet dipakai bukan hanya sebagai alat untuk komunikasi atau mencari informasi, tapi juga sebagai alat transaksi yang memudahkan generasi milenial ini untuk belanja pakaian, belanja kebutuhan sehari-hari, membeli makanan, jalan-jalan, hingga membayar transportasi umum.
Hal ini tentunya memiliki dampak positif berlebih salah satunya pergerakan konsumsi generasi milenial sangat cepat karena mudahnya bertransaksi dengan internet, hal ini menghilangkan berbagai kendala saat bertransaksi secara fisik, seperti waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk melihat-lihat barang di mall atau pasar.
Selain itu, internet juga memberikan akses terhadap pasar yang lebih luas, barang apa saja dijual di internet. Mulai dari kebutuhan sandang, pangan, dan papan semua lengakp di jual di internet.
Tetapi di sisi lain, budaya digital yang mudahnya bertransaksi ini membuat generasi milenial menjadi sangat konsumtif. Tentunya sifat konsumtif ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor pertama yang mempengaruhi generasi milenial sangat konsumtif adalah pengaruh konten media sosial. Anak generasi milenial tak jarang juga dinilai sebagai generasi yang 'pengen gaul'. Jika anak tersebut melihat sesuatu yang sedang gencar-gencarnya, seperti misalnya fidget spinner, maka timbul keinginan anak tersebut untuk memiliki fidget spinner seperti apa yang ia lihat di media sosial.
Selain mudah dipengaruhi oleh apa yang ada di media sosial, generasi milenial juga kerap mengikuti teman-temannya. Misalnya teman-temannya memiliki barang baru yang bagus, secara tidak sadar anak yang lain akan punya keinginan untuk memiliki apa yang temannya punya.