Banyak sekali berita tentang seorang figure Gubernur Jakarta, Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) yang dicekal berbagai kalangan. Bukan malah mendukung aksi Gubernur Jakarta ini untuk membenahi kota Jakarta. Tetapi banyak sekali nitizen yang membanding - bandingkan Bpk Ahok dengan Gubernur lain. Jika kita kilas balik, bukankah gaya kepemimpinan Ahok malah mengajarkan warga Jakarta untuk taat peraturan. Warga Jakarta seharusnya banyak berterimakasih terhadap kinerja Ahok yang dinilai banyak sekali memberi kontribusi yang positif. Setiap manusia memang mempunyai jiwa kepemimpinan yang berbeda - beda. Memang banyak sekali kata - kata yang seharusnya tidak dikeluarkan Bpk Ahok ini. Tetapi ketahuilah sebagian dari orang yang mencekal Bpk Ahok pun mengeluarkan kata - kata yang tidak membangun. Siapa orang yang sanggup membenahi kota Jakarta yang sangat padat dan isinya orang - orang yang berbeda suku budaya? Saya rasa cuman Bpk Ahok yang sanggup. Saya mengapresiasi sekali dengan kinerja Bpk Ahok ini. Karena Beliau tidak mementingkan berapa yang Ia dapat. Melainkan seberapa Ia mampu melakukan hal yang terbaik bagi Kota Jakarta ini.
Lihat rusun yang dibangun untuk orang - orang yang digusur karena bukan daerah mereka. Itu sudah menunjukkan betapa enaknya warga Jakarta yang digusur itu bisa untuk tinggal dirusun yang sudah memiliki fasilitas mewah. Tetapi saya sangat menyayangkan jika banyak yang merusak fasilitas tersebut, membuat pengalihan lahan menjadi lahan sewa. Orang yang di daerah sebaiknya jangan berniat untuk datang ke Jakarta. Lebih baik mencoba untuk membuka lapangan kerja di daerah. Dikarenakan Jakarta bukan tempat yang mudah untuk mencari uang dan harta yang melimpah. Hilangkan pemikiran di mana Ibu Kota Jakarta adalah tempat seperti Surga Uang. Dan saya juga resah terhadap pengamen yang semakin merajalela di Jakarta. Jika anda mempunyai kemampuan seperti ini https://www.youtube.com/watch?v=ryMXngUqXqs boleh anda di jalanan untuk melakukan sesuatu yang bermakna. Daripada menjadi anak jalanan yang membuat Indonesia dinilai sangat mempunyai kreatifitas rendahan. Jika anda punya perkumpulan untuk kreatifitas jangan hanya bisa menyanyi. Coba untuk mengkreasikannya hal baru di jalanan yang banyak dilalui orang. Jangan dibus karena sangat menganggu penumpang dan membuat penumpang curiga.
Saya hanya mau membuka mata pembaca sekalian. Cobalah membantu walaupun untuk hal - hal kecil sekalipun. Kita adalah bangsa yang kaya. Tetapi memiliki mental buruk. Pastinya pembaca artikel ini adalah orang - orang yang lulus SD bukan? Ada di mana pelajaran SD yang mengajarkan Jangan Membuang Sampah Sembarangan. Tolong lah bagi pembaca bisa membantu kota Jakarta untuk tetap bersih. Hargai kinerja Bpk Ahok yang dikomplain untuk menangani banjir Jakarta. Jangan katakan tidak mungkin Banjir dapat diatasi. Tetapi Jakarta Banjir karena sampah kecil yang mungkin anda sering buang. Saya bukan orang yang PRO maupun KONTRA. Tetapi saya belajar membangun Indonesia. Mengajak selalu Bangsa kita agar diakui.
Satu lagi yang saya mau bahas mengenai kemacetan Jakarta. Ini bukan karena jalanan terlalu sempit, tetapi karena banyak sekali warga Jakarta yang tidak mematuhi lalu lintas. Belum 17 tahun tetapi bisa mempunyai SIM, bagaimana menurut anda? Jakarta memang macet sekali. Karena apa? Ini mungkin hanya pemikiran penulis. Bahwa Jakarta banyak orang yang mengemudi dengan jumlah orang dimobil hanya satu. Dalam satu keluarga Motor satu orang satu. Motor sangat banyak sekali di Jakarta. Dan seharusnya ojek tidak masuk dalam kendaraan umum sekarang malah merajalela menjadi kendaraan umum. Memang disatu sisi efektif menghindari kemacetan Jakarta. Tetapi jika kendaraan sebanyak itu dan tidak mematuhi peraturan jalanan apakah macet akan bisa diatasi? Masalah Jakarta sesungguhnya banyak yang memilih mengeluh daripada MIKIR. Makanya MIKIR donk gan!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H