Upaya pendirian pabrik Semen di Rembang oleh PT. Semen Indonesia sangat penting kehadirannya. Hal tersebut mengingat saat ini jumlah pemain asing dalam industri semen di Indonesia meningkat sangat tajam. Sehingga, produsen semen local seperti Semen Indonesia harus kuat, kokoh, agar Indonesia bangkit.
Terlebih lagi, akan adanya rencana gencarnya pembangunan infrastruktur di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini, sehingga diprediksi akan meningkat tajam jumlah pemain asing. Sekarang saja, hampir setengah dari produsen swasta anggota Asosiasi Semen Indonesia (ASI) sahamnya sudah dikuasai perusahaan asing.
Dari pemain lama yang ada di asosiasi saja, perusahaan yang mayoritas dikuasai pihak asing memiliki total kapasitas 34,2 juta ton atau mewakili 47,8 persen total kapasitas domestik yang tercatat di ASI.
Pemain baru seperti Semen Merah Putih, Siam Cement dan Anhui Conch berencana akan membangun pabrik dengan kapasitas masing-masing 3 juta ton, 1,8 juta ton dan 3 juta ton.
Pemain asing menguasai 44,7 persen dari pangsa pasar. Dan pemain baru, Semen Merah Putih yang juga dimiliki asing saat ini sudah menguasai 2,5 persen dari pangsa pasar.
Secara teknis, terdapat tujuh anggota ASI, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), yang menaungi PT Semen Padang, PT Semen Gresik dan PT Semen Tonasa. Enam perusahaan lainnya adalah PT Holcim Tbk (SMCB), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Andalas Indonesia, PT Bosowa Maros dan PT Semen Kupang.Tiga dari tujuh produsen semen ini, sahamnya sudah dimiliki investor asing.
Ketertarikan produsen semen asing di Indonesia tersebut karena Indonesia dekat dengan sumber bahan baku dan sekaligus dekat dengan konsumen. Di Indonesia, tambang batu kapur jumlahnya banyak dan konsumsi semen masih sangat rendah, sehingga memberikan potensi pasar yang tinggi.
Dengan demikian, pendirian pabrik Semen Indonesia di Rembang musti didukung semua pihak. Hal itu demi tegaknya NKRI secara utuh. Indonesia musti mampu berdiri diatas kaki sendiri.
#RembangBersatu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H