[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Sumber: Intisari-Online.Com"][/caption]
Iklan anonim yang isinya menagih janji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelesaikan masa jabatanya selama lima tahun di DKI Jakarta, kian ramai
Akibat iklan tersebut, dikabarkan mantan Wali Kota Solo itu marah dan berencana melaporkan pihak-pihak yang memproduksi dan menayangkan iklan tersebut. Fenomena ini menandakan, masyarakat menyoal kredibilitas dan konsistensi Jokowi dalam janji-janji kampanyenya untuk DKI. (Sumber: Headline & Lihat juga: MediaUtama)
Setahun setengah pasca pelantikan dirinya sebagai walikota Solo, Jokowi meninggalkannya dan mengejar jabatan yang lebih tinggi sebagai Gubernur Jakarta. Meski tidak ada kaitannya secara langsung antara Jokowi sebagai Gubernur Ibu Kota dengan Solo, namun Jokowi bisa meyakinkan masyarakat, bahwa majunya sebagai Gubernur DKI juga demi kemajuan kota Solo?
Setahun setengah juga Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI, namun jabatan kepala Negara (presiden) tampak begitu menggoda. Menggunakan lagu lama, Jokowi maju sebagai calon presiden untuk kepentingan Ibu Kota Juga? Klaim Jokowi, ada kaitannya antara janji-janji di Jakarta dengan pencapresannya.
Jauh sebelumnya, hembusan rencana Jokowi maju sebagai capres sudah diprediksikan oleh banyak kalangan, khususnya yang saat itu menolak Jokowi maju sebagai Gubernur. Beralasan tmereka mengetahui rack-record Jokowi yang tidak layak. Kalangan yang saat itu menyampaikan prediksi yang demikian, dinilai oleh banyak pihak sebagai penfitnah Jokowi. Kini, terbukti sudah. Jokowi maju sebagai calon presiden.
Menjadi pertanyaan bersama, bagaimana pihak-pihak yang saat itu menilai kalangan yang menolak Jokowi sebagai gubernur DKI dengan alasan mengetahui track-record dan rencana besar Jokowi, termasuk rencana sebagai calon presiden, akankah mereka tetap menilai kalangan yang demikian sebagai penfitnah, karena nyata-nyata prediksi mereka telah terbukti?
Pada kesempatan yang berbeda, dalam video yang banyak tersebar di Youtobe atau di internet, Jokowi sendiri mengaku apabila dirinya tidak pantas dan tidak akan mampu mengurus Indonesia yang begitu besar, karena dia sendiri mengatakan apabila menyeleaikan Jakarta pun telah membuatnya pusing dan sangat berat. (Sumber: DataValid)
Pengakuan ketidakmampuan Jokowi mengurus Indonesia juga mendapat penilaian dari Jusuf Kalla saat itu. Jusuf Kalla mengatakan, Jokowi belum pantas, dan sangat tidak pantas apabila saat ini maju sebagai calon presiden. Itu termasuk perbuatan khianat, karena janji-janjinya Jokowi untuk Jakarta pun belum terpenuhi, dan Jakarta masih bermasalah. (Sumber: BeritaVideo)
PKB Muhaimin Iskandar yang dikenal "licik" oleh publik, hingga Gus Dur mengeluarkan wasiat pengaharaman PKB Muhaimin Iskandar, juga memberikan penilaian yang sama dengan Jusuf Kalla. Menurut PKB, Jokowi belum pantas maju sebagai calon presiden. Tapi, sekarang ini PKB justru berubah dan berharap menjadi menterinya Jokowi. Bagaimana PKB ini!?
Terkait janji-janji Jokowi, Ketua Tim Advokasi Jakarta Baru, Habibruokhman, menilai wajar jika ada sekelompok masyarakat yang menagih janji-janji Jokowi untuk menyelesaikan persoalan Jakarta. Sebab, Jokowi belum menyelesaikan janji-janjinya namun memilih untuk menjadi calon presiden (capres) dari PDIP.