Lihat ke Halaman Asli

Kris Fallo

Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Misa Komuni Pertama, Yesus Bersemayam di Hati Anak-Anak

Diperbarui: 19 Juni 2021   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto.dok.pribadi/Setelah Misa Penerimaan Komuni Kudus di Bakal Paroki Kuneru

Hari ini, anak-anak kelas lima, Sekolah Dasar Se-Paroki Katedral Atambua, menerima Komuni Pertama. Setelah tertunda hampir setahun karena masa penyebaran virus corona, akhirnya kerinduan anak-anak untuk menerima hostia kudus terjawab sudah.

Memang, perayaan komuni tahun ini tidak seperti biasanya, mengingat masa covid maka dirayakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Misalnya perayaan ekaristi disederhanakan, dibagi dalam lima gelombang, tidak menerima komuni dalam dua rupa, (hanya tubuh Kristus), menerapkan pola 3M, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker.

Khusus untuk hari ini, perayaan Komuni Pertama terjadi di dua tempat berbeda yakni di Gereja Katedral Atambua dan di Bakal Paroki Kuneru. Sedangkan pakaian yang dipakai anak-anak adalah pakaian seragam, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sejujurnya saya mengatakan bahwa anak-anak memang sudah lama menantikan momen ini. Mereka sudah tidak sabar untuk menerima Tubuh dan Darah Kristus. Karena itu, ketika diputuskan untuk pelayanan Komuni Pertama, mereka menyambutnya dengan gembira. Bagaimana pun juga, satu tahap dalam iman Katholik harus mereka lalui yakni penerimaan Komuni Suci.

foto.dok.pribadi

Umat Kristen mengimani ekaristi sebagai sumber dan puncak kehidupan kristiani. Ekaristi menjadi sumber keselamatan dan puncak kehidupan iman kristiani. Segala perayaan sakramen dirayakan dalam ekaristi. Oleh karena itu, penerimaan komuni pertama, merupakam momentum istimewa bagi anak-anak. Lewat komuni kudus, anak-anak bersatu erat dengan Yesus.

Turut hadir dalam misa komuni pertama hari ini adalah orang tua. Anak-anak didampingi oleh orang tua. Memang, iman anak-anak masih terus berkembang, karena itu, dibutuhkan pendampingan berkelanjutan dari orang tua. Orang tua menjadi jaminan bagi perkembangan iman anak.

Satu momen istimewa dalam Perayaan Komuni Pertama hari ini adalah anak-anak menyalakan lilin sambut baru. Lilin bernyala adalah lambang kehadiran Kristus. Semoga lilin yang bernyala tidak padam di tengah perjalanan hidup, tetapi tetap bernyala sampai mati. Proficiat anak-anak, dan selamat berbahagia untuk peristiwa hari ini.

Atambua, 19.06.2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline