Harus kita sadari bahwa angka kematian karena serangan jantung setelah berolahraga cukup tinggi. Sebenarnya olahraga itu penting tetapi bila kita salah mengikuti aturan mainnya maka bisa berakibat fatal.
Sebagai contoh, Bupati Kolaka Timur (Koltim) Samsul Bahri Majid meninggal dunia di RSUD Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (19/3/2021) sekitar pukul 19.45 Wita.
Sebelumnya, ia sempat dilarikan ke Puskesmas Rate-rate, Kolaka Timur, karena pingsan usai mengikuti pertandingan sepak bola dengan jajaran pengurus Partai Gerindra di Lapangan Nur Latamoro. (Kompas.com)
Masih banyak lagi korban yang bisa disebutkan. Bahwa ternyata olahraga itu baik, tetapi bila salah trik, akan berbahaya bagi diri sendiri. Bisa berakibat fatal, yakni menyebabkan kematian.
Sejak di bangku sekolah, kami sering berolahraga. Misalnya, bermain bola, senam, lari, dan olahraga ringan lainnya. Menurut saya olahraga yang paling berat adalah bola kaki. Hal ini benar-benar membutuhkan stamina yang stabil. Karena itu, ada beberapa trik yang bisa menjadi pertimbangan sebelum bertanding sepak bola.
1. Pemanasan. Sebelum olahraga harus didahului dengan pemanasan atau latihan ringan, merenggangkan otot-otot. Hal ini penting agar selain merenggangkan otot, tetapi juga bisa untuk mengolah nafas.
Tidak diperkenankan memulai aktivitas yang berat, sebelum mengawalinya dengan pemanasan. Sering terjadi kejang-kejang karena tidak didahului dengan pengantar.
2. Kenali usia. Jangan memaksa bila usia sudah tidak muda. Kenali kondisi fisik anda dan jangan forsir diri karena akan berakibat fatal. Apa lagi mereka yang olahraga musiman bisa-bisa berbahaya bagi diri sendiri.
3. Kenali kondisi fisik. Jangan paksa diri untuk berolahraga bila kondisi fisik tidak memungkinkan. Setiap orang mengenal komdisi tubuhnya. Batasi diri bila memang tubuh lagi tidak fit.
Prinsip olahraga adalah demi kesehatan dan kebugaran tubuh. Bila kondisi fisik tidak menunjang sebaiknya memilih olahraga yang ringan. Jangan sampai anda mengalami serangan jantung saat berolahraga. Bisa fatal.
Atambua, 17.06.2021