(Renungan Minggu 13 Juni 2021, Katedral atambua)
Ketika ditanya apa rahasia kesuksesan anda? tanpa ragu, dia menjawab; pertama, Mulailah dari hal yang kecil dan sederhana. kedua, Berani berkorban untuk meraih kesuksesan
Sebagian orang merintis usahanya mulai dari hal yang kecil dan sederhana. Ibarat menaiki anak tangga, untuk mencapai puncak kita harus melewati anak tangga pertama. Orang harus mulai dari hal yag kecil dan sederhana.
Sering kita terlampau ambisius lantas kita mengabaikan hal-hal yang sederhana. Kita memiliki mimpi yang besar tetapi jangan lupa untuk memulainya dari hal yang kecil.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah; Pengorbanan. Kesuksesan bukan milik setiap orang, tetapi kesuksesan itu hanyalah milik orang yang mau berkorban. Tiada kesuksesan tanpa pengorbanan.
Seorang pemain yang sukses biasanya harus mengorbankan banyak waktu dan kesenanganya, berlatih secara intensif, dan konsisten sejak kecil hingga akhirnya tampil menjadi pemain yang sukses. Tidak ada kesuksesan yang datang begitu saja. Tidak ada kesuksesan yang jatuh dari langit.
Ada dua perumpamaan yang diungkapkan Yesus dalam kisah injil hari ini; Pertama, Kerajaaan Allah seumpamah benih yang ditaburkan. kedua, kerajaan Allah seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah.
Kedua perumpamaan ini mengajarkan kita hal yang perlu kita tanamkan dalam hidup yakni; berkorban dan mulailah dari hal yang kecil dan sederhana.
Kerajaan Allah itu seumpama benih yang ditaburkan dalam tanah. Benih itu terlepas dari induknya, jatuh, mati, membusuk dan melahirkan tunas baru, kemudian menghasilakan buah. Ada korban, ada yang harus dikorbankan.
Biji sesawi merupakan buah yang paling kecil dari semua jenis tumbuhan, tetapi ketika ditaburkan dan tumbuh akan menjadi besar dan bahkan menjadi tempat bersarang burung-burung.
Marilah kita memaknai injil hari ini untuk hidup kita. Mau sukses harus kerja keras dan rela berkorban. Orang tidak akan pernah bisa menjadi orang sukses kalau ia tidak menghargai pengorbanan.