Lihat ke Halaman Asli

Kris Fallo

Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua bagi Tokoh Agama, Selesai

Diperbarui: 30 Maret 2021   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar.dok.pri./Romo Yustus A. Bere, Pr sedang divaksin di Puskesmas Kota Atambua

Hari ini, saya dan teman-teman menjalani vaksinasi covid-19 tahap kedua. Setelah dua minggu berselang, kami (tokoh agama, Katholik, Protestan, Islam, dan tokoh agama lainnya.) kembali menjalani vaksinasi covid-19.

Proses vaksinasi berlangsung di Puskesmas Kota (Puskot) Atambua, dengan mekanisme yang sama seperti tahap sebelumnya. Datang menghadap petugas dengan membawa kartu, didaftarkan, diminta keterangan, menandatangani surat persetujuan, selanjutnya divaksin oleh petugas.

Setelah divaksin, tahap terakhir adalah diobservasi selama 30 menit, untuk mengetahui reaksi atau gejala post vaksinasi. Bila benar-benar aman, penerima vaksin diperbolehkan pulang.

Yang menarik adalah tidak semua yang antrian untuk vaksin dinyatakan layak untuk divaksin. Ada beberapa orang yang tidak diizinkan untuk menerima vaksinasi covid-19, kendati namanya sudah terdaftar.

Alasannya karena yang bersangkutan menderita penyakit lain, seperti gula, hipertensi, diabetes dan penyakit bawaan lainnya. Memang, mekanismenya harus demikian supaya menjaga kemungkinan lain terjadi.

Saya sendiri sudah menerima vaksinasi covid-19, tahap satu dan dua. Jadi proses vaksinasi sudah selesai.

Dari pengalaman vaksinasi tahap satu dan dua, saya tidak mengalami gejala apapun. Biasa-biasa saja. Saya dan teman-teman tokoh agama lainnya, merasa bahwa vaksinasi covid-19 sungguh bermanfaat untuk memberi kekebalan pada tubuh, guna mencegah penularan virus corona.

Bagi kami (pelayan publik), vaksinasi covid-19, dibutuhkan karena berkaitan dengan pelayanan pastoral, apa lagi dimasa paskah ini. Jadi bisa dikatakan vaksinasi ini, sekaligus memberikan rasa nyaman bagi kami maupun bagi umat yang dilayani.

Atas pengalaman berharga hari ini, kiranya menjadi contoh bagi masyarakat luas untuk tidak ragu, mendaftarkan diri untuk divaksin. Jangan takut. Jangan berburuk sangka terhadap upaya pemerintah untuk memerangi covid-19.

Vaksinasi covid-19, merupakan upaya konkret dari kita memerangi covid-19. Kita semua tidak suka dengan virus mematikan ini, karena itu memberi diri untuk divaksin merupakan langkah tepat mencegah penyebaran covid-19.

foto.dok.pribadi/Rm. Ekonom Keuskupan Atambu, Rm. Celsus Nesi, Pr, menerima vaksinasi covid-19 di Puskesmas Kota Atambua

Memang, setelah vaksinasi, bukan berarti kita bertindak bebas, yang jelas tidak. Kita tetap menerapkan pola 3M, menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline