Lihat ke Halaman Asli

Kris Fallo

Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Online Shopping, Mudah tetapi Beresiko

Diperbarui: 23 Maret 2021   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto. dok.pribadi / nama akun Instagram yang sudah menipu saya

Saya menulis ini karena berangkat dari pengalaman yang sungguh mengecewakan. Ada tiga pengalaman belanja online yang sangat mengecewakan yakni, belanja canon, jam tangan dan yang terakhir belanja perlengkapan gereja.

Saya ingin sharing tentang belanja perlengkapan gereja. Awalnya saya melihat promosi aneka perlengkapan gereja di instagram atas nama, vincentfineart20. Dari postingan itu, saya menemukan barang yang selama ini saya cari yakni dua cangkir untuk isi air dan anggur.

Awalnya saya catting, menanyakan barang dan harga barang, kemudian direspon dengan mengirimkan beberapa model barang, saya pun menanyakan harga, lalu direspon dengan membeberkan harga barang. Karena komunikasi lancar akhirnya saya minta nomor watssap, biar gampang dihubungi.

Singkat cerita, kami pun sepakat dengan harga, Rp. 1.887.000.,

Sebelumnya saya minta COD, atau bayar di tempat, tetapi yang bersangkutan tidak menyanggupi, katanya barang ini dari luar (Italia), makanya mereka tidak berani COD. Saya pun menyanggupi untuk mengirim uang pembayaran.

Keesokan harinya, saya didesak katanya barang sudah di-packing dengan mengirim foto bukti packing barang, katanya sudah ditagih supplier. Tidak hanya itu saja, ia juga sempat memberikan nasehat pada saya,

"Tidak baik lo, sebagai pastor ga boleh menyusahkan kami orang kecil" katanya dalam watsapp.

foto. dok.pribadi / barang yang saya pesan

Kata-katanya ini berhasil meluluhkan hati saya, akhirnya saya mentransfer uang sesuai harga barang. Setelah ditransfer saya menunggu barang tidak datang-datang. Belakangan saya cek, instagram dan watsapp ku sudah diblokir. Saya pun sadar kalau saya sudah ditipu, setelah mengetahui nomorku di blokir baik di watsapp maupun di instagram.

Setelah itu, saya mencoba mengadu ke cekrekening.id, sesuai anjuran kemenkominfo, dengan menyertakan data-data, nama dan nomor rekening, serta nama akun yang tertera di instagram. Belakangan, saya mendapat balasan, laporan sudah diterima dan sementara ditelusuri.

Terlepas dari semuanya itu, saya cuman ingin berbagi pengalaman dan juga sekaligus menjadi pembelajaran bagi yang lain. Boleh memanfaatkan jasa online, tetapi harus berhati-hati. Saya sudah menjadi korban, jangan sampai yang lain ikut korban. Memang mudah belanja online, tetapi kita perlu berhati-hati.

Atambua, 23.03.2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline