(Sebuah Sharing Pengalaman)
Masa pensiun menyisahkan problem tersendiri bagi sebagian orang. Bila tidak dimanagement dengan baik akan membawa petaka bagi yang bersangkutan.
Sebenarnya masa tua adalah saat yang indah, artinya kita duduk berpangku tangan dan menikmati hidup. Saatnya berhenti bekerja dan menikmati hasil yang sudah diperoleh selama ini. Saat dimana ada dan bermain bersama cucu.
Masalahnya adalah, kebutuhan yang tidak berkurang, sementara pendapatan makin berkurang. Ambil contoh, ayah yang pensiunan guru, gajinya tidak lagi utuh, stengah bagian dari upah waktu masih aktif.
Sejak berpulangnya almarhum papa 2018 silam, mama hanya ditemani anaknya yang nomor lima. Sementara anak-anaknya yang lain berkeluarga dan menetap di rumah masing-masing. Saya sendiri juga sama, sebagai pastor Katholik, tentu tidak banyak waktu bersama mama di rumah.
Saya lantas berpikir mungkin mama bisa beternak ayam, sebagai solusi mencari kesibukan dan hiburan, biar tidak larut dalam kesedihan dan kesepian, sepeninggalan ayah. Namanya orang sudah biasa sibuk, bila disuruh duduk diam, makan, tidak mungkin.
Mama memilih beternak ayam pedaging. Sekali ternak 200 ekor, (2 boks) dengan jangka waktu sebulan lebih. Jumlah kecil, tetapi menjadi hiburan tersendiri.
Beberapa minggu yang lalu, saat mudik mama bercerita,
"Sekarang saya tidak lagi jalan kemana-mana karena harus telaten urus ayam."
"Bulan ini, keutungan saya tiga juta lebih, dari hasil kerja sebulan." Katanya.
Dari raut wajahnya, tampaknya mama sungguh bahagia. Ada hiburan tersendiri. Mama yang tadinya murung, bingung entah apa yang harus dibuat, kini terhibur dengan adanya peternakan ayam. Memang sederhana tapi lumayan menghibur, apa lagi ada pemasukan.
Terlepas dari kisah sederhana ini, saya mau mengatakan bahwa, solusi untuk lansia tetap aktif adalah menekuni hobi, misalnya beternak, urus bunga, atau memanfaatkan pekarangan dengan menanam sayur.