Lihat ke Halaman Asli

Kris Fallo

Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Bukan Salah Ibu Mengandung tapi Salahnya Anak Mengabaikan Kasih Ibu

Diperbarui: 22 Desember 2020   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto.dok.pribadi

"Jika kamu mendidik satu laki-laki maka kamu mendidik satu orang. Jika kamu mendidik satu perempuan, kamu mendidik satu generasi"
(Mohammad Hatta)

Hari ini, 22 Desember 2020,  kita peringati sebagai hari ibu. Layak dan pantas kita mengucapkan proficiat, selamat berbahagia bagi para ibu. Ibu, bukan sekedar sebutan untuk kaum hawa, tetapi ibu yang dari rahimnya kita mengenal dunia. Sosok hawa yang memperkenalkan dunia bagi saya.

Membicarakan kasih seorang ibu, takkan pernah tuntas untuk kita kisahkan. Kasihnya yang tak terbatas takkan mungkin dikisahkan dalam tulisan yang terbatas. Betapa tidak, cintanya tak kenal musim, panas atau dingin kemarau atau hujan. Kasih ibu selalu ada di sepanjang musim.

Kasih itu nyata saat Ibu menyiapkan rahimnya hanya, melindungi kita meski kadang kita usil, menedang rahimnya, merontah, dan merobek-robek, hingga menemukan jalan menuju dunia.

Sakitnya seorang ibu takkan pernah tergantikan oleh kaum adam. Hingga kapanpun kita pernah tahu seberapa sakitnya saat ibu melahirkan. Karenanya tidak ada alasan untuk tidak menghormati itu. Hargailah ibumu, karena ibu bukan sekedar predikat bagi perempuan yang melahirkan, sesungguhnya ibu adalah kehidupan. Darinya kita mengenal dunia.

Seorang ibu tak pernah salah mengandung anaknya, yang salah adalah sikap kita yang cendrung tidak mematuhi nasehat ibu. Bukan salah bunda mengandung, yang salah adalah anak yang mengabaikan kasih ibu.

Dihari ibu, selain ucapan selamat, pantaslah kita tunduk dan mohonkan maaf untuk semua ibu dimana pun berada yang dari rahimnya kami mengenal dunia. "Ibu adalah yang terhebat di dunia, sebab ia melahirkan kehidupan dan memberi nyawa pada kata cinta."

Biarkan kami mengulang lagu masa kecil, saat kami berkejar-kejaran di pesisir kali sambil bernyanyi riang,

"Kasih ibu kepada beta Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali 
Bagai sang surya menyinari dunia"

Atambua, 22.12.2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline