Seandainya saja kita masih pegang pada janji, tentu semuanya tidak terjadi seperti ini. Waktu yang terus datang dan pergi tidak pernah membuat kita berubah. Apa yang sudah diucapkan tidak pernah sejalan dengan kata yang keluar dari hati.
Semuanya hanyalah permainan kata yang terus saja menambah panjang sandiwara yang sudah sekian lama diamainkan. Entah sampai kapan kita terus berharap pada mendung yang tak selamanya menjanjikan hujan. Biarkan kisah yang berawal manis berakhir pahit agar masing-masing kita belajar lebih sabar.
Hidup hanya sekali dan pengalaman hari ini tidak akan terulang. Kita hanya bisa mengenang nikmatnya hari kemarin. Yang dibutuhkan saat ini adalah bertahan tanpa harus menyerang. Biarlah rembulan yang tersenyum di balik awan menerangi hati yang nyaris tanpa cahaya.
Kita pernah merindukan senja, karena kita kelebihan pagi dan kekurangan senja. Namun kini dia hanyalah ancaman, datangnya menyiksa hati yang lagi belajar untuk sendiri. Kita mulai belajar menikmati pagi ketimbang merindukan datangnya, karena rindu kala senja datang melukai hati. Biarlah senja cepat berlalu dan pagi segera datang menyejukkan hati.
Atambua 22.11.2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H