Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi jelas mengubah kehidupan manusia, termasuk dalam kebutuhan pekerjaan dari segi produksi, konsumsi, dan distribusi. Media berita termasuk di dalam salah satu aspek yang dipaksa untuk berkembang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat informasi.
Konvergensi Media Berita
Konvergensi media massa dibagi ke dalam dua penamaan -- media lama dan media baru. Contoh media lama meliputi koran, televisi, dan radio, sedangkan media baru meliputi media berita yang dipublikasikan melalui internet. Berikut adalah perbedaannya.
Istilah media baru digunakan oleh segala bentuk media komunikasi massa yang menggunakan basis teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet (Gumelar, 2013). Internet mengubah banyak pola dalam pencarian dan penerimaan informasi. Mekanisme pekerjaannya tidak banyak berubah, namun lebih kepada proses digitalisasi produksi dan distribusi informasi.
McQuail dalam Gumelar (2013) menyebutkan ada lima kategori media baru yang dapat dibedakan berdasarkan penggunaan, isi konten, dan konteks:
- Interpersonal communication media. Konten bersifat pribadi dan membangun hubungan yang lebih kuat daripada kepentingan informasi yang hendak disampaikan.
- Interactive play media. Inovasi virtual reality menggugah kepuasan pengguna dalam memperoleh informasi
- Information search media. Internet memiliki kepustakaan dan aksesibilitas sumber data yang belum pernah ada sebelumnya.
- Collective participatory media. Pengguna internet dapat bertukar informasi, gagasan, hingga pengalaman. Salah satunya melalui media sosial.
- Substitutions of broadcasting media. Konten yang sudah berlalu dapat diunduh dan disebarkan kembali.
Media Sosial
Shirky (n.d., dalam Kencana, dkk.) berpendapat bahwa media sosial meningkatkan kemampuan pengguna untuk bekerja sama dengan sesama pengguna yang seluruhnya berada di luar organisasi maupun institusi.
Pendapat lain oleh Nasrullah (n.d., dalam Kencana, dkk.) berbicara bahwa media sosial memungkinkan penggunanya untuk mempresentasikan dirinya dengan cara berinteraksi, berkomunikasi, dan membangun ikatan sosial secara virtual.
Kesimpulannya adalah media sosial mulanya diciptakan sebagai wadah bagi pengguna internet untuk berinteraksi secara bebas dengan sesama pengguna tanpa ada keterikatan pekerjaan dan hal sejenisnya.
Kelahiran jurnalisme online atau jurnalisme internet membuat industri media berlomba untuk melakukan konvergensi demi meraih peningkatan konsumen. Tiga model konvergensi jurnalistik oleh Grant (Prihartono, 2016) meliputi konvergensi newsroom, konvergensi newsgathering, dan konvergensi konten.
Konvergensi newsroom terjadi ketika para jurnalis dari surat kabar, media online, dan televisi bergabung untuk memproduksi suatu berita. Konvergensi newsgathering adalah tuntutan bagi jurnalis untuk mampu melakukan multitasking, seperti menulis skrip dan mengambil foto atau video. Konvergensi konten tampak pada sajian berita saat ini yang banyak menggunakan elemen multimedia dengan mengombinasikan teks, gambar, audio, video, dan lain-lain.