AsarNews, Jordan - Di saat bantuan kemanusiaan oleh Israel di darat di hadang, tidak diperbolehkan masuk, di saat itu pula awak pesawat milik militer kerajaan Jordan menginisiasi lewat udara.
Bagaimanapun prosedur yang sudah dilalui Jordan untuk bisa menjatuhkan Bantuan Kemanusiaan dari udara, tentu sangat bermanfaat bagi Rakyat Gaza di masa-masa kritis saat ini.
Bantuan air drop tersebut terdiri dari "bantuan persediaan makanan, termasuk makanan siap saji yang bernilai gizi tinggi, untuk meringankan penderitaan masyarakat Jalur Gaza", tambah pernyataan militer Jordan.
Angkatan Udara Kerajaan Yordania melakukan operasi penurunan udara terbesar sejauh ini sejak perang di Gaza dimulai, mengerahkan empat pesawat C-130H untuk terjun payung bantuan kemanusiaan ke 11 lokasi di sepanjang pantai Gaza.
"Empat pesawat C-130H, salah satunya milik angkatan bersenjata Perancis," melakukan pengiriman, katanya. Salah satu pesawat yang digunakan dalam penerjunan itu adalah pesawat Prancis.
Box air drop tersebut jatuh melayang dengan parasut dari pesawat angkut, termasuk melintasi Jalur Gaza selatan di mana sekitar 1,4 juta warga Gaza berkumpul.
Sebagian bantuan jatuh ke laut, namun paket tersebut dibuat kedap air sehingga kapal dapat mengambil bantuan tersebut.
Operasi hari Senin itu "bertujuan untuk menyalurkan bantuan kepada penduduk secara langsung dan menjatuhkannya di sepanjang pantai Jalur Gaza dari utara ke selatan", kata sebuah pernyataan dari tentara Yordania.
Badan-badan PBB dan kelompok bantuan mengatakan perang yang sedang berlangsung, penolakan militer Israel untuk memfasilitasi pengiriman, dan rusaknya ketertiban di Gaza yang dikuasai Hamas membuat semakin sulit untuk menyalurkan bantuan penting ke sebagian besar wilayah pesisir tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan bahwa lebih dari 29.000 orang telah terbunuh sejak dimulainya perang, meskipun angka-angka ini tidak dapat diverifikasi secara independen dan diyakini mencakup warga sipil dan anggota Hamas yang terbunuh di Gaza, termasuk akibat dari serangan Israel. roket kelompok teror sendiri salah sasaran.