Lihat ke Halaman Asli

Ajang “Mis-mis-an”, Seimbangkah dengan Kenyataanya Atau Ketenaran Semata?

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mungkin bagi setiap wanita, menjadi cantik dan terkenal sangat berarti bagi mereka. Buktinya banyak sekali ajang ‘Miss-Miss-an” yang diselenggarakan, baik di level desa, kabupaten, kota, organisasi, perusahaan, nasional dan bahkan berskalainternasional. Mana pernah ada kontes “Mister-Misteran”??? nggak ada kan???? Tapi emang semua itu tak lepas dari wanita yang memiliki maratabat dan harga diri yang amat berharga dan dijaga.

Kontes itu katanya sih bukan hanya mengandalkan beauty aja, tapi brain and behavior juga. Jadi intinya nggak cantik juga bisa ngikut, tapi nyatanya???? Belum pernah sampai saat ini saya melihat wanita yang tak cantik mengikuti kontes-kontes tersebut. Yah mungkin juga untuk menjaga iamge yah. Dan bagi yang menang, mulai dari kontes tingkat rendah sampai tingkat abupaten/kota akan menjadi wakil tempat dia mengikuti kontes tersebut dan ada juga yang menjadi duta. Mungkin dalam hal ini benar terjadi, namun bila di tingkat nasional dan internasional???? Who know’s????

Kebanyakan yang lolos dan menjadi juara di tingkat disebut sebagai duta dari negaranya dan mewakili negaranya ke ajang dunia. Dan yang mereka dapatkan yaitu ketenaran, dan selama mengikuti ajang internasional itu, katanya untuk mewakili negara mereka , tapi tidak efektif. Kalo disebut untuk mencari wanita tercantik sejagat baru cocok. Bayangkan saja untuk menjadi juara harus melewati beberP test, tapi hanya test menenakan baju pesta, bikini, dan gaun lainnya yang ditanyangkan secara langsung dan mengenai wawasan dan kemampuan mereka hanyan sebentar. Jadi untuk menjadi duta negara hatus seperti itu?????

Jelas hal di atas patut dipertanyakan. Apa input dan output yang didapatkan dari kontes seperti itu. Apakah sesuai dengan maksud dan tujuan kontes tersebut diadakan???? Saya tidak kontra dengan hal itu, tapi alangkah baiknya bila semua itu disesuaikan kembali dengan tujuan kontes tersebut diadakan. Bila hanya untuk mencari wanita tercantik di dunia, yah boleh saja seperti itu. Kasihan wakil yang mewakili negara seperti Indonesia yang mana, saat dia mengikuti kontes tersebut untuk menaikkan nama Indonesia, walaupun tidak teralu efektif, malah di demo sebelum pulang ke Indonesia dan saat tiba di Indonesia. Belum lagi bila dia beragama islam yang nyata-nyata sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita dan selalu mengajari untuk menutupi aurat. Seperti saat ini yang mana Miss USA dimenangi oleh warga Amerika yang merupakan imigran asal Lebanon yang merupakan wanita Muslimah. Hal itu pasti tidak di senangi oleh warga muslim lainnya, walaupun dia mewakili Amerika yang notabene negara yang bebas.

Selain itu menjadi duta agar negaranya terangkat di mata dunia juga kurang efektif. Karena saat dia menangpun apa yang dapat dia perbuat untuk mengangkat nama negaranya???? Amat susah mencari faktanya. Paling orang hanya tahu, oh dia ini dari negar X ya. Ujung dari kontes ini juga hanya ketenaran yang di dapat oleh si pemenang. Kontrak iklan dari sponsor yang menyelenggarakan acara itu, kontrak film dari production house, tawaran menjadi quest star di berbagai talk show dan banyak lagi yang intinya mendongkrak popularitas si pemenang dan tidak mengangkat nama negaranya.

Jadi, apa sebenarnya inti dan perlunya kontes yang mengatasnamakan sebagai wakil untuk mengangkat nama negara itu??? Apakah bukan hanya ajang mencari popularitas semata??? Sekali lagi kitatak ada yang melarang hal tersebut, tapi alangkah baiknya bila semua itu sesuai dan tak melenceng dari target sebenarnya hal itu diadakan. Bagaimana menurut anda????? Karena di sini saya hanya menyampaikan pikiran saya yang selama ini tertanam di benak saya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline