Perusahaan budidaya perikanan, PT Central Proteinaprima (CP Prima), menganggarkan Capex tahun 2015 sebesar Rp 397 miliar.
"Sebesar Rp 228 miliar diperuntukan untuk penambahan sarana produksi yang lebih difokuskan untuk pembangunan infrastruktur di pertambakan udang terpadu. Dan Rp 169 miliar diperuntukkan untuk pemeliharaan sarana produksi itu sendiri," jelas Corporate Secretary CP Prima, Armand Ardika ditemui seusai paparan publik di Jakarta, Jumat (12/6).
Pendapatan perseroan sendiri di tahun 2014 mencapai Rp 9,45 Triliun, atau meningkat 23,1 persen dibandingkan tahun 2013 yaitu sekitar Rp 1,77 Triliun.
Hal itu, kata Armand, disebabkan karena perseroan mulai menggenjot ekspor produk udang ke pasar global dan regional di penghujung 2014, dengan harga jual yang tinggi dalam rupiah di produk udang itu sendiri.
"Saat ini perseroan telah melakukan penjualan ekspor untuk produk pakan undang ke India. Adapun penjualan produk makanan olahan berbasis seafood telah mengekspor ke China, yang di tahun 2015 ini akan ekspansi ke negara Eropa Utara, Italia dan Swiss," ungkap Armand.
Sebagai catatan, pendapatan kuartal satu tahun 2015 juga meningkat 15,5 persen, menjadi Rp 2,271 Triliun dari sebelumnya di kuartal pertama tahun 2014 sebesar Rp 1,966 Triliun. Dengan laba bruto sebesar Rp378 Miliar di kuartal satu 2015 dan Rp 306 Miliar di kuartal satu 2014.
Faktor utama peningkatan tersebut, jelas Armand, karena produk udang dan produk pakan masing-masing memberikan kontribusi sebesar 4,5 persen dan 21,7 persen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H