Lihat ke Halaman Asli

Coryna Yusi

Arsitek, Project Management, Green Building Profesional

Bagaimana Sih Menghemat Biaya Listrik Rumah?

Diperbarui: 8 Juni 2020   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Save Energy & Reduce Costs, sumber :https://kellammechanical.com/go-green/

Bangunan adalah bangunan sipil yang membutuhkan konsumsi energi listrik terbesar. Berdasarkan pengamatan tren suhu di Indonesia, tren suhu di Indonesia memiliki tren nilai positif dengan jumlah yang bervariasi sekitar 0,03 C setiap tahun.

Penggunaan Energi listrik dalam bangunan sebesar 64% adalah penggunaan AC (Air Conditioning), 24% peralatan rumah tangga, dan 12% adalah penggunaan Pencahayaan Buatan.

Bagaimana cara praktis penerapan Konsep Green Building untuk melakukan penghematan konsumsi energi listrik di dalam Bangunan ?

Sebelum kita bahas lebih lanjut, kita perlu pahami Apakah yang dimaksud dengan Green Building?

Green Building adalah sebuah konsep yang digunakan untuk melakukan pengembangan desain dan konstruksi bangunan agar sebuah bangunan yang kita bangun bisa bertahan lama dan berkelanjutan, menghemat biaya pemeliharaan, dan meningkatkan produktifitas bagi pengguna bangunan, dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar.

Menurut Sam Kubba (2017) Banyaknya mitos yang menyebabkan Konsep Green Building ini belum diterapkan di semua Bangunan, antara lain :

  1. Bangunan yang menerapkan Konsep Green Building Lebih mahal dari konstruksi secara konvensional. Faktanya bangunan dengan konsep Green Building dapat menghemat biaya operasional sebesar 25%, dan kepuasan pengguna bangunan lebih besar 30% dibandingkan bangunan konvensional
  2. Green buildings are typically "unattractive" and lack the aesthetic quality of conventional buildings. Faktanya  desain bangunan yang menerapkan konsep Green Building lebih atraktif
  3. Sustainability is just another fad and therefore not particularly important. Konsep Green Building ini sangat bermanfaat bagi pembeli, developer, maupun lingkungan sekitar.
  4. Green building is essentially about eco-friendly material selection. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar, Green Building terutama lebih fokus terkait bagaimana anda bisa mendesain bangunan, dan mendesain orientasi bangunan, melakukan pemilihan lahan yang tepat, bagaimana mendesain bangunan hemat air dan hemat energi, dan bagaimana perletakan jendela agar mendukung sirkulasi udara yang baik
  5. Green buildings do not fetch higher rentals rates or capitals compared with traditional buildings. Bangunan yang menerapkan Konsep green Building sangat diminati oleh para penyewa, disebabkan bangunan ini menghabiskan biaya operasional yang cukup rendah, dan dapat meningkatkan produktifitas penghuni.
  6. Green buildings do not provide the comfort levels that many of today's tenants demand. Bangunan yang menerapkan konsep Green Building lebih nyaman dan lebih sehat dibandingkan dengan bangunan konvensional, dan mengurangi kadar polusi udara di malam bangunan
  7. Green building products are often hard to find. Material Green Building atau material dengan konsep hemat energi kini mudah untuk didapatkan.
  8. Green building utilizes traditional tools and techniques and not cutting edge technology. Bangunan yang menerapkan konsep Green Building justru melibatkan berbagai macam ilmu pengetahuan dan menggunakan teknologi tinggi
  9. Green building products are not as efficient as conventional ones. Sebagian besar produk berkonsep Green terbukti bekerja lebih baik daripada produk tradisional, dan Green Product memang jauh meningkat selama bertahun-tahun. Sebagai contoh adanya kloset hemat air, dengan fungsi dan cara penggunaan yang sama, namun jauh lebih menghemat penggunaan air.
  10. Building green is too difficult and complicated. Banyak developer saat ini menganggap bangunan hijau menjadi sangat mudah dan lebih baik dibandingkan dengan bangunan konvensional. Apalagi membangun dengan konsep green Building adalah bisnis yang bisa sangat sederhana dan tidak memerlukan ilmu khusus untuk diimplementasikan.
  11. It is not possible to build a high-rise green building. Bangunan berkonsep Green Building saat ini banyak diterapkan di Gedung tinggi, dan dapat menghemat energi bangunan > 10 %
  12. It is difficult or not possible to convert existing conventional buildings into energy-efficient buildings. Penerapan Konsep Green Building banyak dilakukan pada bangunan-bangunan lama yang dilakukan renovasi sebagai upaya menghemat biaya operasional bangunan (Life Cycle Cost)
  13. Going green is an all-or-nothing proposition. Saat ini banyak developer yang sudah menerapkan konsep Green Building namun tanpa menyadari hal tersebut secara langsung
  14. Building green requires signing up for a green program or third-party certification. Untuk bangunan -- bangunan tertentu yang membutuhkan sertifikat Green Building memang harus melalui pihak ketiga. Namun beberapa konsep Green Building ini bisa kita terapkan secara langsung dalam rumah / Gedung kita

Nah, bagaimana sih menerapkan konsep green Building ini ke desain rumah tinggal kita? Sangat simple sebenarnya, dengan mendesain bangunan yang dapat menghemat penggunaan air, dan energi listrik yang digunakan untuk mendinginkan ruangan dan pencahayaan buatan.

Penghematan energi listrik yang digunakan untuk mendinginkan ruangan dalam dan penggunaan pencahayaan buatan sangat dipengaruhi oleh orientasi bangunan dan desain fasad bangunan.

Untuk bangunan di area iklim tropis terutama di Indonesia, orientasi bangunan terbaik adalah dengan membuat banyak bukaan ke arah utara dan selatan, sehingga memungkinkan terjadinya cross ventilation dan memaksimalkan pencahayaan alami di dalam bangunan.

Dan sebaliknya meminimalisir bukaan jendela arah timur dan barat, karena hal tersebut dapat meningkatkan kebutuhan AC untuk menurunkan suhu di dalam ruangan.

Ada baiknya dalam mendesain rumah ataupun Gedung menggunakan Jasa arsitek maupun praktisi Green Building agar dapat dilakukan desain bangunan yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline